India Open 2021 Ditunda, Nasib Pebulutangkis China Makin Mengenaskan

Shi Yuqi terkapar di Senayan.
Sumber :

VIVA – China mengenaskan di pentas bulutangkis dunia. Nasib mereka tak jelas sejak COVID-19 mengganas tahun lalu. 

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

BWF tampaknya tak bisa bertanggung jawab, hanya bisa memberikan janji palsu dan tak kunjung ditepati.

VIVA Bulutangkis mencatat, China sudah setahun lebih tak berlaga. Terakhir tampil di All England Open (11-15 Maret) 2020.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

BWF sempat mengeluarkan pengumuman beberapa waktu lalu berjudul  "Implikasi Coronavirus untuk Kompetisi Internasional". Mereka berjanji akan memperjuangkan China bisa berlaga.

Sebelumnya, atlet bulutangkis China tak tinggal diam. Mereka mulai bersuara, salah satunya dari tunggal putra Shi Yuqi.

Raksasa Elektronik China Ini Ubah Cara Pelanggan Menikmati Dingin

Lewat akun Instagramnya, Yuqi menceritakan keinginannya untuk berlaga. Ia mengunggah foto di lapangan.

"Tidak sabar untuk kembali ke turnamen," tulis Yuqi dikutip VIVA Bulutangkis dari Instagramnya.

Kini harapan China untuk berlaga makih jauh. Terlebih dengan menigkatnya kasus COVID-19.

Federasi Bulutangkis India (BAI) secara resmi menunda penyelenggaraan turnamen India Open 2021 yang sejatinya dihelat pada 11-16 Mei mendatang. Keputusan ini diambil lantaran adanya lonjakan kasus penderita COVID-19 di kawasan New Delhi.

BAI mengambil keputusan ini setelah berkonsultasi BWF dan otoritas kesehatan setempat. Belum ada pengumuman baru kapan turnamen ini akan dihelat. 

"Semua upaya dilakukan oleh penyelenggara untuk menyiapkan lingkungan turnamen yang aman bagi semua peserta. Tetapi lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini dan gawatnya situasi di Delhi membuat BAI tidak punya pilihan selain menunda turnamen," demikian pernyataan resmi BWF dilansir VIVA Bulutangkis.

Bendera China.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024