Maaf BWF Tak Cukup, PBSI Desak Ungkap Kisruh All England Secara Utuh
- Tangkapan layar
VIVA – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sudah meminta maaf, meski demikian urusan dengan Indonesia belum selesai.
Kisruh All England memasuki babak baru. Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Indonesia (PP PBSI) masih merasa tak puas dengan permintaan maaf BWF itu.
Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna menegaskan, pihaknya mengapresiasi permintaan maaf dari BWF, namun persoalan substansinya harus diungkap.
"Harus ada kejelasan. Permintaan maaf itu kami apresiasi, langkah BWF untuk mereka meminta maaf Itu secara formal," ujar Agung dalam sebuah program televisi swasta, Rabu malam 24 Maret 2021.
Agung pun menjelaskan hal substansi yang perlu dijawab BWF, terutama soal proses tujuh orang wakil Denmark, Thailand dan India yang positif COVID-19, tiba-tiba negatif dalam 24 jam.
"Ada ada masalah substansinya itu harus dijelaskan. Tetap dibutuhkan kejelasan, secara umum di surat itu ada kesalahan dalam penyelenggaraan ini, apa? Agar tak terjadi ke depan," ucap Agung.
"Kami tidak menyangka diperlakukan seperti ini, yang kami sayangkan perlakuan BWF ke Indonesia. Ada 7 positif bisa main, sementara atlet disuruh jalan kaki, dan di lockdown," tegasnya.
Berikut isi surat lengkap permintaan maaf BWF untuk Indonesia:
"Yang Terhormat Bapak Zainudin Amali, bersama ini saya dengan hormat ingin menyampaikan penyesalan dan kekecewaan saya atas keadaan minggu lalu di YONEXÂ All England Open 2021.Â
Saya dengan tulus meminta maaf kesusahan dan frustrasi yang ditimbulkan kepada para pemain dan tim Indonesia. Atas nama seluruh Keluarga BWF, saya ingin berbagi perasaan ini dengan Yang Mulia Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar untuk Inggris Raya, Pejabat Pemerintah, Presiden PBSI dan Pejabat, Rakyat Indonesia, dan khususnya komunitas dan basis fans bulutangkis Indonesia yang lebih luas.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia adalah salah satu negara raksasa dunia bulutangkis, dengan banyak bintang bulutangkis berbakat kelas dunia yang dihasilkan. BWF juga menyadari bahwa pemain bulutangkis Indonesia adalah ikon nasional dan membawa harapan besar negara mereka di panggung internasional.
Ketika saya masih bermain untuk Tim Nasional Denmark, saya merasakan hubungan timbal balik yang hangat dengan pemain dan ofisial Indonesia. Saya juga menghadiri Asian Games 2018, dan bangga melihat keberhasilan panitia penyelenggara dalam menghadirkan acara yang luar biasa ini. Yakinlah, saya benar-benar cinta indonesia.
Sebagai Presiden BWF, saya ingin memberi tahu Anda bahwa kami telah menganggap insiden ini sebagai pelajaran yang serius dunia baru COVID-19, dan kami berusaha untuk melakukan peningkatan. Ke depan, kami percaya hubungan jangka panjang antara Indonesia dan BWF akan tetap harmonis dan akan menjadi lebih kuat di masa depan,"Â bunyi isi surat BWF.