Kronologis Indonesia 'Dibuang' dari All England 2021
- Youtube Badminton Indonesia
VIVA – Manajer Timnas Indonesia di All England 2021, Ricky Soebagja membeberkan kronologis 'dibuangnya' para atlet oleh panitia penyelenggara. Mereka dipaksa menjalani isolasi mandiri karena kedapatan satu pesawat dengan orang yang positif COVID-19 dan dinyatakan walk over dari turnamen.
Akibat dari keputusan tersebut, para pebulutangkis Indonesia harus menelan rasa kecewa. Kerja keras dan perjuangan mereka selama mempersiapkan diri untuk ikut All England 2021 jadi sia-sia.
Ricky kemudian memberikan penjelasan awal mula 20 dari 24 anggota rombongan Indonesia mendapatkan surat elektronik (email) dari National Health Service (NHS) Inggris.
Sejak sebelum keberangkatan ke Inggris, seluruh anggota tim dikatakan oleh Ricky telah menjalani tes PCR dan juga vaksin COVID-19 untuk kedua kalinya. Hasil tes ketika itu memastikan mereka semua aman.
Mereka bertolak dari Bandara Soekarno Hatta menggunakan Turkish Airlines. Pesawat lalu transit di Turki, dan kemudian tiba di Birmingham, Inggris pada 13 Maret 2021.
"Sesampai di Birmingham, tim sampai hotel dan panitia lakukan tes PCR di tanggal 13 Maret 2021. Sehari kemudian, Alhamdulillah hasilnya keluar dan semua negatif," kata Ricky dalam konferensi pers virtual yang diakomodir Kedutaan Besar Indonesia untuk Inggris.
Setelah semuanya aman, para pebulutangkis Indonesia langsung menjalani kegiatan latihan. Mereka mengikuti jadwal yang memang sudah dibuat, tapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dalam menjalani kegiatan tersebut berhari-hari, tentu saja para pemain berinteraksi dengan kontingen dari negara lain. Karena mereka semuanya ditempatkan dalam satu hotel yang sama.
Lalu Ricky dan jajarannya mendapat kabar mengejutkan pada tanggal 16 Maret 2021. Panitia penyelenggara All England memutuskan untuk mengundur kegiatan managers meeting sampai keesokan harinya.
Saat itu mereka cuma mendapat informasi jika ada tujuh orang, kontingan dari Denmark, Thailand, dan India yang hasil tes PCR-nya positif. Baru pada 17 Maret 2021, managers meeting dilangsungkan, dan itu membuat jadwal pertandingan jadi mundur bebera jam.
"Pertandingan All England akhirnya dimulai pada pukul 2 siang, dari yang seharusnya dimainkan di pagi hari," tutur Ricky.
Momen mengejutkan bagi kontingen Indonesia tak berhenti sampai di sana. Ketika ganda putra andalan Tanah Air, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sedang bermain, email dari NHS datang kepada Ricky dan 19 orang lainnya.
"Tiba-tiba, saya pribadi dapat email dari NHS yang menyatakan harus isolasi 10 hari. Saya komunikasi dengan dokter tim soal maksud dan tujuan email ini apa. Dari 24 orang, yang dapat email 20 orang. Kemarin pertandingan sudah dimulai. Beberapa pemain sudah turun bertanding," katanya.
Tidak berselang lama, Ricky dan anggota tim lainnya didatangi oleh panitia penyelenggara All England 2021. Mereka diminta segera meninggalkan hall pertandingan dan kembali ke hotel.
Sempat terjadi perdebatan di antara mereka. Sampai akhirnya semua anggota tim Indonesia dikawal berjalan kaki menuju hotel dan masuk ke dalam kamar masing-masing.
"Kami dipanggil panitia All England, mereka konfirmasi bahwa 20 orang yang mendapat email harus sesegera mungkin kembali ke hotel. Kita sempat berdebat dan menyampaikan hal ini mengapa sampai terjadi," papar Ricky.
Saat ini 20 orang anggota tim Indonesia sedang menjalani isolasi mandiri yang diperkirakan usai pada 23 Maret 2021. Mereka semua dalam kondisi sehat, tapi menurut Ricky, para pebulutangkis merasakan kecewa yang amat dalam.