Kejanggalan Saat Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England
- Tangkapan layar
VIVA – Manajer tim bulutangkis Indonesia, Ricky Subagja menyebut 20 dari 24 orang dalam skuad Indonesia untuk All England mendapatkan email dari pemerintah Inggris.
Mereka menerima email tersebut terkait kewajiban isolasi menyusul ada temuan kasus positif COVID-19 dalam penerbangan yang sama dari Istanbul ke Birmingham.
Namun ada yang janggal, empat orang tidak mendapat email perintah isolasi tersebut. Mohammad Ahsan menjadi satu-satunya atlet yang tidak mendapat email isolasi dari pemerintah Inggris.
Tiga orang lainnya adalah Irwansyah (asisten pelatih), Iwan Hermawan (Kasubid Sport Science), dan Gilang (Masseur).
Sayangnya, meski tak mendapatkan email tersebut, Ahsan tetap tak bisa melanjutkan pertarungan di All England. Sebab, ia berstatus pemain ganda bersama Hendra Setiawan.
Ricky Subagja mengatakan, usai pertandingan pertama melawan Ben Lane/Sean Vendy, Ahsan/Hendra langsung dikawal panitia pertandingan dan diantar ke hotel, kemudian melakukan isolasi.
Di laga itu, Ahsan/Hendra berhasil menang usai memainkan laga ketat dengan skor 21-18, 19-21, 21-19.
"Kebetulan terakhir kali main Ahsan/Hendra, setelah itu semua langsung diantar panitia ke hotel dan harus isolasi di sana," kata Ricky.
Ricky menjelaskan, PBSI sempat mempertanyakan keputusan itu kepada BWF. Namun, federasi bulutangkis dunia itu tak dapat berbuat apa-apa karena sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris.
"Sempat ditanyakan ke panitia, BWF tidak bisa berbuat banyak karena mereka menyampaikan aturan dari pemerintah Inggris," tutur Ricky.