PBSI Bakal Perbaiki Fasilitas Pelatnas Cipayung Demi Prestasi Atlet
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Indonesia gagal memenuhi target yang diberikan selama berlaga di Thailand (turnamen Leg Asia). Indonesia mengikuti tiga turnamen yang dihelat di Negeri Gajah Putih.
Tiga turnamen yang dilakoni antara lain, BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 1, BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 2, dan BWF World Tour Finals 2020.
Sayangnya, tim Merah Putih cuma berhasil membawa satu medali emas yang dipersembahkan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Mereka menjuarai BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 1.
Sementara, di BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 2, tak ada satu pun wakil di final. Greysia/Apriyani dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan terhenti di semifinal.
Dan di BWF World Tour Finals, dari lima wakil yang lolos di empat sektor, hanya Ahsan/Hendra yang mampu melaju hingga ke final namun kalah dari pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin. Sisanya, tak lolos dari fase grup.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Agung Firman Sampurna merespons hasil itu. Ia mengatakan bahwa untuk mendukung prestasi atlet lapangan Cipayung perlu perbaikan fasilitas.
"Dalam waktu dekat ini perlu diperbaiki, supaya lebih layak dan dapat mendukung atlet-atlet kita untuk berlaga, baik untuk turnamen nasional maupun internasional. Tapi so far, saya nyaman sekali di sini. Ini pertama kali menggunakan fasilitas bulutangkis di Pelatnas Cipayung," ujar Agung dalam kujungannya dua hari lalu.
Dalam kunjungannya yang ketiga ke Pelatnas Cipayung, Agung tidak hanya menyambut dan memberi semangat kepada atlet yang baru menyelesaikan laga di Thailand. Ketua Umum PP PBSI ini juga menyempatkan diri berolahraga dengan bermain bulutangkis.
Hampir 60 menit waktu yang dihabiskan oleh sang nakhoda organisasi bulutangkis Indonesia untuk menepok bulu.