Jagoan Bulutangkis Indonesia Bakal Saling Bertarung

Kapten Red Army, Taufik Hidayat, dan kapten Golden Patriot, Candra Wijaya
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gelaran bertajuk Legend's Vision Mix & Match Badminton Challenge 2020 akan menjadi inovasi yang diperkenalkan Yonex. Ajang ini diharapkan menjadi sebuah tontonan pertandingan bulutangkis dengan format baru dan lebih menghibur di tengah pandemi COVID-19 yang belum juga mereda di Indonesia.

Tanggapan Kemenpora RI Terkait Pernyataan Erick Thohir yang Siap Mundur dari PSSI

Pertandingan bulutangkis dalam format Mix & Match Challenge ini memangan program baru yang diprakarsai oleh Yonex. Tujuannya, untuk menggairahkan kembali atmosfer bulutangkis setelah lama vakum akibat pandemi COVID-19, yang membuat berbagai turnamen domestik dan internasional harus dihentikan atau ditunda hingga 2021.

"Gelaran ini merupakan inovasi baru yang diinisiasi Yonex untuk menggairahkan kembali semangat bermain bulutangkis setelah sempat vakum akibat pandemi COVID-19 yang melanda di banyak negara. Program ini digelar untuk meramaikan kembali bulutangkis dan lebih menekankan pada unsur hiburan," kata perwakilan Yonex di Indonesia, Berry Tamba, dalam rilis kepada VIVA, Selasa 8 Desember 2020.
 
Format baru Mix & Match Challenge di Indonesia, akan berlangsung di Taufik Hidayat Arena, Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat 11 Desember 2020, mulai pukul 14.00 WIB. Akan tampil dua tim yang diperkuat sejumlah pemain terbaik di Indonesia, yaitu tim Red Army dengan kapten Taufik Hidayat melawan Golden Patriot yang dikapteni Candra Wijaya.

Format Baru Bertabur Bintang, Ajang BDMNTN-XL Sajikan Duel Paten dan Menghibur

Dua legenda ini dipilih sebagai kapten lantaran memiliki prestasi cemerlang sepanjang kariernya di dunia bulutangkis. Taufik Hidayat adalah peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, sedangkan Candra Wijaya merupakan peraih medali emas Olimpiade Sidney 2000, bersama Tony Gunawan.

Tim Red Army nantinya akan diperkuat leh Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian, Sony Dwi Kuncoro, Teges Satriaji, dan Muhammad Nendi Novatino. Sementara itu, untuk tim Golden Patriot akan dihuni oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo, Muhammad Rian Ardianto, Tommy Sugiarto, Gabriel Christopher WIntan Wijaya, dan Galuh Dwi Putra.

Pesan Menpora Dito dan Wamenpora Taufik Hidayat di Hari Sumpah Pemuda

Berbeda dengan pertandingan bulutangkis seperti biasanya, turnamen ini akan memberlakukan regulasi baru demi memberikan unsur hiburan. Laga ini adalah sebuah kompetisi antara dua tim dengan mengedepankan strategi dan pertahanan.

Masing-masing tim terdiri atas enam pemain, termasuk sang kapten. Mereka akan turun bertandingan di lima nomor, yaitu tiga partai ganda dan dua pertandingan tunggal. Di partai ganda, poin maksimal adalah 15, sedangkan di partai tunggal poin maksimalnya adalah 30.

Selama bertarung, boleh terjadi pergantian pemain pada sektor ganda dan sistem pergantuannya adalah satu pasang sekaligus. Selain itu, setiap pemain hanya memiliki 10 flights dan nyawa.

Flights adalah ksemeptan untuk memenangkan pertandingan dan mereka hanya bisa memakai satu flights untuk satu poin. Artinya, tidak ada satu pun pemain yang memiliki flights di lapangan dan memenangkan pertandingan itu sendiri.

Karena masih pandemi COVID-19, maka pertandingan ini akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Penonton tidak diperkenankan hadir ke arena. Bagi para pecinta bulutangkis yang ingin menyaksikan pertandingan ini, Anda bisa menontonnya lewat live streaming di Channel YouTube Yonex atau Facebook Yonex Badminton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya