Jadi Korban Rasisme, Begini Jawaban Bijak Debby Susanto

VIVA Bulutangkis: Mantan pemain ganda campuran Indonesia, Debby Susanto.
Sumber :
  • Instagram: Debby Susanto

VIVA – Pandemi Virus Corona atau COVID-19 berdampak buruk pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen ditunda, bahkan ada yang dibatalkan.

Warganet Serukan Boikot Rumah Makan Padang Berlisensi Ikatan Keluarga Minang: Rasis!

Terakhir digelar, adalah  BWF World Tour Super 750 Denmark Open. Partai bertabur bintang itu dilangsungkan di Odense Sports Park pada 13-18 Oktober 2020.

Sederet pebulutangkis dunia mecatatkan prestasi dan ada juga yang harus menelan pil pahit di sana. Semua berjuang di tengah pandemi COVID-19.

24 Pebulutangkis Muda Diasah 2 Legenda Tampil di Lotte Future Champions Badminton Challenge

Beberapa negara peserta, dalam turnamen ini mengundurkan diri. Mereka adalah Indonesia, Thailand, Taiwan, Jepang, Malaysia, China dan Australia.

Di luar turnamen, ada berbagai cerita dari para legenda bulutangkis. Salah satunya dari mantan pemain ganda campuran Indonesia, Debby Susanto.

Wali Kota: London Menunjukkan Persatuan yang Kuat melawan Rasisme dan Islamofobia

Kali ini, Debby curhat di media sosial. Hal ini tak lain terkait ujaran kebencian dan perlakuan rasisme yang pernah dialaminya.

Lewat akun Instagramnya, Debby menceritakan diperlakukan rasisme oleh driver kendaraan online. Namun pesan yang diberikan Debby justru bikin salut.

"Lihat postingan banyak ujaran kebencian tentang agama dll. Aku jadi ingat pengalaman yg aku alami, jd aku perna naek kendaraan online dan tiba2 supirnya langsung blg ke aku, kamu cina ya jwb jujur !! Dengan lantang aku jawab saya Indonesia, dan saya anak dari pulau sumatera pak.

Kadang aku bingung dengan orang orang yang mempermasalahkan dan mempertanyakan apa suku dan agama mu?? Karena dari olahraga ini sejak kecil kami tidak di ajarkan untuk mempertanyakan apa agamamu apa suku mu karena kami semua berkumpul jadi satu dari berbagai penjuru di seluruh indonesia, ada 6 agama yg di percaya oleh masing2 dari kami tapi itu tidak menjadikan kendala dan tolak ukur justru memperbesar rasa toleransi di antara kita semua.

Ada rasa saling peduli, saling mengasihi, dan menjadi seperti saudara sendiri Ingatlah indonesia itu bhineka tunggal ika, yang mana berbeda beda tapi tetap satu Dan ingatlah setiap agama itu mengajarkan segala sesuatu yang baik, penuh kasih dan pemaaf 
Have a nice day all,"
tulis Debby dikutip VIVA Bulutangkis, Selasa 24 November 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya