5 Program Reformasi Birokrasi Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna
- Istimewa
VIVA – Agung Firman Sampurna resmi ditetapkan menjadi Ketua Umum PP PBSI masa bakti 2020-2024. Agung merupakan calon tunggal ketua umum PP PBSI dengan total 23 surat dukungan pengurus provinsi (pengprov).
Agung menggantikan Wiranto yang sudah meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PBSI masa bakti 2016-2020. Jadi nahkoda baru membuatnya punya mimpi untuk mengembangkan cabor bulutangkis nasional.
Baca juga:Â Ya Ampun, Pamer Tubuh Seksi Berbikini Jennifer Bachdim Bikin Heboh
Resmi menggantikan Wiranto, ia mengatakan punya waktu 30 hari untuk menyusun kepengurusan PBSI periode 2020-2024. Ia meyakini organisasi yang dipimpinnya bisa mencapai puncak prestasi.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan, saya dan tim formatur punya waktu 30 hari untuk menyusun kepengurusan PBSI periode 2020-2024 yang direkrut dari mereka yang aktif, profesional dan punya kesempatan untuk berkontribusi membawa olahraga kita mencapai puncak prestasi," ujar Agung yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dilansir dari situs resmi PBSI, Sabtu 7 November 2020.
Sementara itu, Agung juga bertekad melakukan reformasi birokrasi di tubuh PBSI. Sedikitnya ada 5 program usulan yang diajukan.
Adapun beberapa usulan program yang diajukan Agung sebagai berikut:
1. Tata kelola keuangan sehingga lebih transparan, akuntabel, dan mendukung kinerja olahraga bulutangkis. Akan ada akuntan publik yang memantau berapa dana yang masuk, dari mana, digunakan untuk apa dana tersebut sehingga tidak ada konflik kepentingan.
2. Pemberdayaan pengurus provinsi. Salah satunya, Agung ingin dan akan mengupayakan agar semua pengprov memiliki graha bulutangkis untuk sarana pembinaan bulutangkis di daerah. Â
3. Struktur sponsorship dan dukungan finansial, akan memberikan ruang bagi PBSI untuk mengembangkan diri dengan pendanaan menuju kemandirian finansial sehingga betul-betul dapat dikelola secara profesional.
4. Sistem rekrutmen atlet, pelatih dan pengelolaan kompetisi.
5. Pengembangan pembinaan bulutangkis dan inovasi untuk membuat partisipasi masyarakat dalam pengembangan bulutangkis menuju sport entertainment industry.