Duel Membara, Maharatu Bulutangkis Dunia Terkapar di Birmingham Arena

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin di All England Open 2020.
Sumber :
  • Instagram: Carolina Marin

VIVA – Pandemi Virus Corona atau COVID-19 juga berdampak pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen dibatalkan mengingat virus ini menyebar ke berbagai negara.

Curhat Carolina Marin usai Mundur dari Olimpiade Paris Akibat Cedera: Hidup Terus Berjalan

Selama masa pandemi, para pebulutangkis harus menjalani isolasi mandiri. Ada juga dari mereka yang menggelar latihan sendiri.

Terakhir digelar adalah BWF World Tour Super 1000 All England Open 2020 pada Maret lalu. Sederet pebulutangkis top dunia menunjukkan performa mereka di sana.

Mikha Angelo Ungkap Pesan Menyentuh untuk Carolina Marin

Baca juga: Geger, Ratu Bulutangkis Taiwan Habisi 5 Tunggal Putri Top Dunia

Kisah pilu datang dari maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin di All England. Ia hancur di partai semifinal.

Gregoria Mariska Tunjung Temui Carolina Marin

VIVA Bulutangkis merangkum, babak pertama Carolina tampil impresif. Ia melibas wakil China Zhang Yiman dua game langsung.

Babak 16 besar, giliran tunggal putri China lainnya jadi korban. Carolina mempecundangi Wang Zhiyi dua game kala itu.

Perempatfinal, Carolina kembali beringas. Kali ini ia menghabisi tungga putri Jepang, Akane Yamaguchi juga dua game.

Petaka terjadi di semifinal. Ia harus bertekuk lutut di hadapan ratu bulutangkis Taiwan Tai Tzu Ying. Carolina keok lewat drama rubbergame.

Sekadar informasi, Carolina punya pengalaman pahit di Indonesia Masters 2019. Ia harus absen kurang lebih tujuh bulan di semua ajang bulutangkis dunia. Carolina mengalami cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) saat bertarungan dengan pebulutangkis India, Saina Nehwal di final Indonesia Masters bulan Januari juga.

Kala itu, Carolina baru bermain dengan angka 10-4. Namun gelar juara melayang karena cedera yang dialami.

Selama masa perawatan, pemegang tiga gelar juara dunia dan juara Olimpiade 2016 itu terpaksa berkali-kali harus mengubur mimpinya untuk naik podium juara, lebih dari lima turnamen besar bulutangkis dunia dilaluinya tanpa bisa berlaga.

Mulai All England Open Badminton Championships 2019, Malaysia Open 2019, Singapore Open 2019, Indonesia Open 2019, Thailand Open 2019. Bahkan dia harus merelakan mahkota juara bertahan Japan Open 2019 melayang.

Baca juga: Partai Membara 2 Tunggal Putra Dunia, Raja Bulutangkis Taiwan Terkapar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya