Terungkap, Rahasia Mempesona Bidadari Bulutangkis Jepang

VIVA Bulutangkis: Pemain ganda campuran Jepang, Ayane Kurihara.
Sumber :
  • Instagram: Ayane Kurihara

VIVA – Pandemi Virus Corona atau COVID-19 juga berdampak pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen dibatalkan mengingat virus ini menyebar ke berbagai negara.

Selama masa pandemi, para pebulutangkis harus menjalani isolasi mandiri. Ada juga dari mereka yang menggelar latihan sendiri.

Terakhir digelar adalah BWF World Tour Super 1000 All England Open 2020 pada Maret lalu. Sederet pebulutangkis top dunia menunjukkan performa mereka di sana.

Kabar datang dari pebulutangkis cantik asal Jepang, Ayane Kurihara. Ia kini mengungkap rahasia kecantikan di media sosial.

Baca juga: Keren, Ungkapan Pebulutangkis Seksi Goh saat Corona Makin Menggila

Ternyata, selain aktif berolahraga Ayane juga aktif memperhatikan kesehatan wajah dan kulitnya. Hal ini terlihat dari postingan Ayane di Instagramnya.

“Setelah sebulan absen, akhirnya bisa ke klinik. Mengantre untuk yang pertama,” tulis Ayane dikutip VIVA Bulutangkis, Minggu 26 Juli 2020.

WHO Nyatakan COVID-19 Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global

Meski tengah latihan, Ayane tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker. Terlihat ia melakukan angkat barbel, latihan otot kaki dan lain-lain.

Ilmuwan China Ungkap Kemungkinan COVID-19 Berasal dari Manusia

“Pelatihan dari hari lain dan menggunakan masker. Jika Anda basahi dengan air akan dingin dan sempurna untuk latihan,” kata Ayane.

Kajian Kesehatan

Resmi! AS Putuskan Cabut Darurat COVID-19

Melihat Ayane memakai masker saat latihan, Memang saat berolahraga tetap disarankan menjalani sejumlah protokol kesehatan termasuk memakai masker.

Memakai masker saat berolahraga tentu dapat menganggu proses pernafasan. Namun, penggunaan masker diperlukan agar meminimalisasi penularan virus corona yang bisa dipicu dari kerumunan.

Terlebih, berolahraga di pusat kebugaran atau di dalam ruangan lebih berisiko membuat virus bertahan lebih lama. Sebab, penularan virus saat berolahraga di dalam ruangan cenderung dipengaruhi oleh 3 hal.

"Ventilasi, durasi, dan jarak. Kalau indoor dan tidak ada ventilasi, risiko penularannya makin tinggi," ujar dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Sophia Hage, SpKO, dalam acara Hidup Sehat, Selasa 23 Juni 2020.

Tanpa ventilasi di pusat kebugaran, kata dokter Sophia, durasi dan jarak saat berolahraga harus dibatasi. Misal, durasi olaharaga cukup 15 menit saja lalu rehat sejenak dan diulang kembali.

"15 menit cukup. Kalau mulai ngos-ngosan, turunkan dulu intensitasnya lalu boleh buka masker sebentar saat rehat," kata dia.

Baca juga: Pesan Bijak Bidadari Bulutangkis Australia Usai Pamer Pose Mengangkang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya