Ngeri, Aksi Beringas Praveen/Melati Hentikan Dominasi Rangking 3 Dunia
- Badminton Indonesia
VIVA – Pandemi Virus Corona atau COVID-19 juga berdampak pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen dibatalkan mengingat virus ini menyebar ke berbagai negara.
Selama masa pandemi, para pebulutangkis harus menjalani isolasi mandiri. Ada juga dari mereka yang menggelar latihan sendiri.
Terakhir digelar adalah BWF World Tour Super 1000 All England Open 2020 pada Maret lalu. Sederet pebulutangkis top dunia menunjukkan performa mereka di sana.
Berbicara All England, ada kisah menyedihkan bagi ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Mereka harus menelan pil pahit di partai penentu All England.
Meski demikian, Dechapol/Sapsiree juga berhasil menghabisi ganda campuran Indonesia lainnya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Baca juga: Bikin Gemas, Kelakuan Bidadari Bulutangkis Usai Pamer Pose Mengangkang
VIVA Bulutangkis merangkum perjalanan mereka selama di All England. Babak pertama, Dechapol/Sapsiree sukses menghabisi wakil Prancis, Ronan Labar/Anne Tran dua game langsung.
Babak 16 besar, Dechapol/Sapsiree kembali tampil impresif. Kali ini giliran Lee Jhe-Huei/HSU Ya Ching dari Taiwan dihabisi dua game langsung.
Perempatfinal, Dechapol/Sapsiree menghabisi wakil Indonesia, Hafiz/Faizal dua game langsung.
Mereka makin percaya diri di semifinal. Dechapol/Sapsiree membungkam wakil Korea Selatan, Seo Seungjae/Chae Yujung lewat rubbergame.
Partai final, ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi mimpi buruk bagi mereka. Dechapol/Sapsiree harus bertekuk lutut setelah dihabisi lewat rubbergame.
Baca juga: Kisah Ka Long Angus Kubur Mimpi Jonatan Christie