Bangga Jadi Jebolan PB Djarum, Hariyanto Arbi Sindir KPAI

Legenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Polemik mengemukanya tudingan terdapat praktek eksploitasi anak dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kini terus jadi perbincangan publik.

Pertahankan Gelar Juara Umum, PB Djarum Borong 16 Emas di Gubernur Cup 2024

KPAI secara tegas menilai ada eksploitasi anak untuk promosi Djarum dalam audisi tersebut.

Sayangnya, rekomendasi KPAI tersebut terkesan belum mampu menemukan titik temu dengan pihak Djarum, dimana gelaran agenda Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tahun 2019 masih tetap berlangsung pada tahapan pembuka pada 28-30 Juli lalu di GOR KONI kota Bandung, Jawa Barat.

Dari 1.966 Peserta, 11 Pebulutangkis Muda Raih Djarum Beasiswa dan Resmi Gabung Klub PB Djarum

Terkait tudingan KPAI bahwa para peserta Audisi Umum tersebut telah dimanfaatkan Djarum untuk mempromosikan produk tembakau, pebulutangkis legendaris Indonesia, Hariyanto Arbi pun angkat bicara.

Entah sekedar sebuah ungkapan hati atau merupakan sindiran, legenda berjuluk “Smash 100 Watt” jebolan klub PB Djarum Kudus itu pun menuangkan keluh kesahnya terkait polemik tersebut di akun Twitter pribadinya, @arbismash.

46 Pebulutangkis Terbaik dari 1.966 Peserta Audisi PB Djarum

"Kami 3 bersaudara yg sangat berhutang budi dengan @PBDjarum berkat didikannya Bendera Merah Putih bisa kami kibarkan di manca negara. Sudah 50 tahun tak henti2nya @PBDjarum membina  juara2 baru. Tetap semangat PB Djarum, demi Indonesia Juara!!," tulis tweet pemilik gelar juara dunia tunggal putra 1995 itu.

Sontak, tweet tersebut langsung mengundang banyak respons warganet yang mendukung "sindiran" Hariyanto Arbi itu kepada KPAI.

Sebelum tweet tersebut, Hari juga sempat menuliskan tweet bertema serupa yang juga turut menggandeng legenda bulutangkis lainnya, Liem Swie King untuk menuturkan tak pernah ada budaya merokok selama dirinya menimba ilmu dan prestasi bersama PB Djarum Kudus.

"Apakah pada tau ga ya kalau dr jaman King Smash hingga Smash 100 Watt sampai sekarang, peraturan @PBDjarum melarang atletnya merokok dan yg melanggar bisa dikeluarkan dari PB Djarum?" tulis tweet Hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya