Catatan Buruk Pebulutangkis China di Indonesia Open
- BWF
VIVA – Indonesia Open 2018 merupakan turnamen bulutangkis terburuk yang pernah diikui para pemain China. Bagaimana tidak, mereka benar-benar dibuat tak berdaya di Istora Senayan, Jakarta dan dipaksa pulang dengan tangan hampa.
Tak ada satupun gelar juara yang didapatkan pebulutangkis China. Padahal saat itu ada 39 pemain China yang turun tanding.
Jangankan tahta juara, di partai final saja, cuma ada satu pemain China yang lolos, yakni di Chen Yufei.
Padahal di turnamen termahal dunia dengan total hadiah mencapai 1.250.000 dolar Amerika Serikat ini, China merupakan pemegang gelar juara kedua terbanyak di bawah Indonesia. Tercatat hingga saat ini mereka sudah membawa pulang 45 gelar juara.
Dan yang paling menyakitkan, tahun 2017 mereka merupakan negara perebut gelar juara terbanyak dengan 2 gelar. Gelar itu didapatkan di ganda putra melalui Li Junhui/Liu Yuchen dan ganda putri melalui Chen Qingchen/Jia Yifan.
Memang bukan kali itu saja China gagal juara di Indonesia. Hal yang sama terjadi di 2010 dan 2001. Bahkan pernah 4 tahun beruntun tak juara mulai tahun 1996, 1997, 1998 dan 1999.
Di Indonesia Open 2019 ini, China masih mengandalkan pemain yang pernah gagal di 2018. Meski begitu, mereka dipastikan akan tampil mengganas untuk bisa mengubur mimpi buruk tahun lalu.
Jika berkaca dari grafik penampilan pemain China di turnamen BWF sepanjang 2019 ini, Kamis Kliwon, 4 Juli 2019, kiranya peluang untuk bisa mendapatkan gelar juara di Indonesia Open 2019 terbuka lebar.
Contohnya di turnamen BWF Super 1000 lainnya, All England Open 2019, China berhasil merebut 3 gelar juara dari sektor tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran.
Baca: Catatan Menyedihkan Raja Bulutangkis Dunia di Turnamen Termahal RI