Rekor Parah Jonatan Christie di Turnamen Bulutangkis BWF Super 1000
- PBSI
VIVA – Jonatan Christie telah berhasil memecah kebuntuan prestasinya di turnamen BWF World Tour. dengan meraih gelar juara.
Yang paling mengejutkan, tak cuma sekali juara, Jojo berhasil merebut 2 gelar juara secara beruntun yakni New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019.
Apa yang didapatkan Jojo ini tentu patut dibanggakan di tengah prestasi tunggal putra RI yang sedang terombang ambing.
Namun, yang perlu dicatat. Untuk menjadi seorang yang diakui sebagai raja bulutangkis dunia, rasanya 2 gelar itu tak cukup. Meskipun juga Jojo telah mengoleksi gelar juara Asian Games 2018.
Jojo masih harus membuktikan diri bisa disejajarkan dengan Kento Momota atau juga Viktor Axelsen dengan merebut gelar-gelar juara di turnamen yang levelnya lebih tinggi.
Nah, peluang untuk bisa meraih gelar juara level tinggi kini sedang terbuka lebar sejalan dengan akan digelarnya turnamen termahal dunia Indonesia Open 2019.
Turnamen ini bukan ajang sembarangan, selain memiliki total hadiah terbesar sebanyak 1.250.000 dolar Amerika Serikat. Indonesia Open juga satu dari 3 turnamen berlevel tertinggi yakni Super 1000.
Tapi yang menjadi pertanyaan, sudah mampukah Jojo untuk menjuarai turnamen BWF Super 1000.
Jika melihat dari penampilan Jojo tahun 2019 ini, tentu saja kita optimis dia mampu. Toh selain mampu merebut 2 gelar juara BWF Super 300, Jojo juga sempat tampil perkasa di Malaysia Open 2019.
Di turnamen BWF Super 500 itu, dia membuat mata dunia terkesima karena menumbangkan juara-juara dunia.Sepertu Kento Momota dan Viktor Axelsen.
Hanya saja jika dilihat dari karier lengkapnya di BWF Super 1000, tentunya cukup mustahil rasanya Jojo bakal berjaya di Indonesia Open meskipun mendapatkan dukungan penuh dari suporter militan tuan rumah. Sebab rekornya di turnamen kelas 1 ini sangat parah.
Rekor Buruk Jonatan Christie di BWF Super 1000:
Di BWF World Tour ada 3 turnamen berlevel Super 1000, yaitu All England Open, Indonesia Open dan China Open.
Di All England Open 2018, dia cuma mampu melaju hingga babak 16 besar saja karena dihajar Son Wan Ho.
Di Indonesia Open 2018, prestasi Jojo malah lebih parah, dia dipaksa jadi penonton oleh Viktor Axelsen setelah dipecundangi di babak 21 besar.
Begitu juga dengan di China Open 2018, Jojo keok di babak 16 besar, saat itu lawannya padahal cuma Ng Ka Long Angus.
Perlu diketahui, BWF Super 1000 baru dimulai terhitung tahun 2018 seiring dengan pembaruan sistem turnamen tahunan BWF dari Super Series ke BWF World Tour. Dan Super 1000 merupakan turnamen kelas 1.
Baca: Fakta Penting Kevin/Marcus dan Kutukan Tahta Juara Indonesia Open