Logo BBC

Cori Gauff, Gadis 15 tahun yang Singkirkan Venus Williams di Wimbledon

Petenis Amerika Serikat berusia 15 tahun yang lolos kualifikasi Wimbledon, Cori Gauff, mengundang decak kagum setelah mengalahkan Venus Williams di babak pertama.-PA
Petenis Amerika Serikat berusia 15 tahun yang lolos kualifikasi Wimbledon, Cori Gauff, mengundang decak kagum setelah mengalahkan Venus Williams di babak pertama.-PA
Sumber :
  • bbc

Petenis Amerika Serikat berusia 15 tahun yang lolos kualifikasi Wimbledon, Cori Gauff, mengundang decak kagum setelah mengalahkan Venus Williams di babak pertama.

Peringkat dunia nomor 313 itu mengalahkan Williams - yang 24 tahun lebih senior darinya (berusia 39 tahun) - dengan skor 6-4, 6-4.

Williams yang juga berasal dari Amerika telah memenangkan empat kejuaraan Grand Slam - termasuk dua Wimbledon - bahkan sebelum Gauff lahir.

"Ini adalah pertama kalinya saya menangis setelah memenangkan sebuah pertandingan," ujar Gauff, yang sebelumnya mengatakan bahwa Venus dan saudarinya, Serena merupakan "idola"-nya.

"Saya tidak tahu cara menggambarkan perasaan saya.

"Saya benar-benar harus menyuruh diri saya untuk tetap tenang, saya harus mengingatkan diri saya sendiri bahwa garis lapangannya adalah garis yang sama, ukuran lapangannya pun sama, dan setiap setelah saya mencetak skor saya harus berkata pada diri sendiri untuk `tetap tenang`."

Gauff akan berhadapan dengan petenis Slovakia, Magdalena Rybarikova - 15 tahun lebih senior darinya - di babak kedua.

Williams menjadi petenis profesional 10 tahun sebelum lawannya itu lahir ke dunia. Gauff tercatat sebagai pemain termuda yang pernah lolos kualifikasi utama Wimbledon sejak era Terbuka dimulai pada tahun 1968.

Ia sebelumnya menyatakan bahwa Williams bersaudara menginspirasinya untuk mulai bermain tenis.

"Venus memberiku ucapan selamat dan mengatakan padaku untuk terus maju, ia bilang semoga beruntung dan aku mengucapkan terima kasih atas segala yang ia lakukan," tambah Gauff.

"Aku tidak mungkin ada di sini jika bukan karenanya - aku memberitahunya bahwa ia sangat menginspirasi dan aku selalu ingin mengatakan hal itu kepadanya, tapi sebelum-sebelumnya aku tidak punya keberanian untuk melakukannya.

"Orangtuaku akan sangat senang, ayahku melompat setiap kali aku mendapat skor. Aku sangat senang karena mereka mengorbankan waktu mereka untukku dan saudara-saudaraku dan memastikan bahwa kami sukses.

"Aku tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Aku benar-benar sedang menjalani mimpiku saat ini.

"Aku sangat senang Wimbledon memberiku kesempatan untuk bermain, aku tidak menyangka akan bisa sampai sejauh ini."

`Langit adalah batasnya` - penampilan perdana yang mengesankan

Dalam perkenalannya dengan arena turnamen Wimbledon, awalnya Gauff kesulitan mengembalikan servis Williams. Namun dengan cepat ia membuat orang-orang terkesan dengan servis-servis yang dilakukannya.

Gauff, yang memenangi kejuaraan junior Prancis Terbuka tahun lalu, memulai pertandingan dengan kuat pada set pertama.

Ia menahan Williams 3-2, membangun benteng kokoh yang sulit untuk dirobohkan, bahkan oleh lawan veterannya. Gauff hanya melancarkan dua pukulan eror sepanjang set tersebut.

Setelah mengakhiri set pertama dalam 35 menit, Gauff kembali beraksi di babak kedua setelah dua kesalahan yang dilakukan Williams, hanya untuk melakukan kesalahan yang sama pada servis yang dilakukannya, seraya Williams mencoba membalikkan keadaan.

Gauff lantas berhasil mendapat tiga match points sebelum Williams menciptakan break point yang gagal ia manfaatkan, ketika Gauff meraih kemenangan yang tak terlupakan.

Momen itu adalah baru untuk yang kedua kalinya bagi Williams harus kalah pada babak pertama Wimbledon sejak debutnya tahun 1997 lalu.

Ketika dimintai pendapatnya tentang masa depan Gauff, Williams menjawab: "Saya rasa langit adalah batasnya, saya serius.

"Ia melakukan segalanya dengan baik hari ini. Ia berhasil memukul bola ke dalam lapangan, yang mana jauh lebih baik dari perolehan saya. Servisnya bagus, pergerakannya bagus. Ini adalah pertandingan yang hebat untuknya."