Misteri Roh Budaya Nusantara di Tubuh Piala Sudirman Cup
- BAW
VIVA – 19 hingga 16 Mei 2019, mata pecinta bulutangkis dunia bakal tertuju pada satu titik yang sama, yakni ke lapangan Guangxi Sports Center, Kota Nanning, China.
Seratusan pebulutangkis dari 32 negara akan beradu strategi untuk bisa merebut piala Sudirman Cup dari tangan Korea Selatan.
Kejuaraan yang digelar dalam dua tahunan ini sama seperti Thomas dan Uber Cup. Tak ada hadiah untuk pemain. Tapi hanya piala beregu campuran.
Mungkin tak banyak yang tahu, di tubuh piala Sudirman Cup terdapat roh budaya nusantara lho. Percaya tak percaya, berikut faktanya:
Piala Sudirman Cup dibuat sekitar tahun 1989 di Kota Bandung, Jawa Barat. Piala ini memiliki tinggi 80 sentimeter. Badan piala ini 92 persen terbuat dari perak 22 karat dan lapisan emas tubuh tengahnya.
Pada tubuh piala ini terdapat sejumlah ornamen yang tergabung dan memiliki makna tersendiri. Di ujung paling atas terdapat replika Candi Borobudur. Tepat di bawa candi atau di tubuh utama piala dibuat menyerupai shuttlecock.
Lalu pada kedua sayap gagang, dibuat menyerupai untaian benang sari dengan ornamen daun sirih terpasang di bagian dalamnya. Lambang dari benih dan kesuburan.
Yang paling menarik, pada bagian bawah atau kaki piala yang berbentuk segi 8 ternyata dibuat dari kayu. Kayu jati terbaik yang konon didapatkan dari tengah sebuah hutan di Jawa.
Saat itu ketika diserahkan pada Federasi Bulutangkis Dunia pada Mei 1989, piala Sudirman Cup memiliki harga 15 ribu dolar Amerika Serikat.