Kian Tampil Apik, Hendra/Ahsan Bisa Ancam Kevin/Marcus?
- instagram.com/nzbadopen/
VIVA – Duet senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan terus menampilkan performa impresif pada pembukaan masa perhitungan poin kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020. Dalam turnamen New Zealand Open 2019, pasangan berjuluk The Daddies tersebut menjadi kampiun dan mengantarkan Indonesia ke posisi juara umum dengan 2 gelar juara (Hendra/Ahsan & Jonatan Christie) dan 1 tempat runner up (Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti).
Jika dihitung secara head to head, sejak 1 Januari lalu hingga awal bulan Mei ini, Hendra/Ahsan mengoleksi 2 gelar (All England & New Zealand Open) dan 2 kali runner up (Indonesia Masters & Singapore Open).
Hasil ini tentunya terbilang sangat baik untuk pencapaian pemain dengan usia yang cukup senior, Hendra 34 tahun dan Ahsan 31 tahun. Terlebih lagi di tengah-tengah kepungan para pemain muda dengan amunisi speed dan power yang lebih mumpuni.
Bahkan, jika mau dibandingkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang sama-sama memiliki 2 gelar pada 2019 (Indonesia Masters & Malaysia Masters) sekali pun, The Daddies terbilang masih unggul. Sebab, mereka punya dua koleksi runner up yang tak dimiliki duo Minions.
Tak ayal kini banyak yang menyebut bahwa jika tren positif Hendra/Ahsan terus meroket, bukan tidak mungkin fenomena itu bakal menyaingi popularitas Kevin/Marcus yang tengah drop.
Lantas, apa sebenarnya kunci keberhasilan Hendra/Ahsan mampu dengan baik melewati adangan lawan-lawan tangguh selama ini? "Target kami cuma main bagus dan enjoy, menikmati pertandingan-pertandingan kami," ujar Ahsan.
Gelar dari New Zealand Open ini semakin mengokohkan posisi Hendra/Ahsan di jajaran elite ganda putra dunia. Mereka kini ada di peringkat empat BWF. (one)