Liliyana Natsir Punya 10 Faktor Layak Disebut Legenda
- Istimewa
VIVA – Kiprah Liliyana Natsir di dunia bulutangkis tak perlu diragukan lagi. Atlet yang akrab disapa Butet ini memiliki segudang prestasi mentereng di kancah bulutangkis dunia.
Duetnya bersama Tontowi Ahmad melahirkan berbagai gelar, termasuk All England tiga kali beruntun pada 2012 hingga 2014. Kisah perjalanan karier Butet terangkum dalam buku "Butet Legenda Sejati" karya Dewan Penasihat PBSI, Hamid Awaludin.
Dengan segudang prestasi tersebut, Butet memang sudah layak disebut legenda. Dalam bukunya, Hamid menyebut ada 10 faktor mengapa Butet layak disebut legenda.
"Ada 10 faktor mengapa Butet layak disebut legenda. Saya tulis dalam buku. Saya akan sebut dua di antaranya," kata Hamid dalam sesi konferensi pers Peluncuran Buku ‘Perjalanan Emas Bulutangkis’ di Wisma Ploso, Kudus, Jawa Tengah, Minggu 28 April 2019.
Yang pertama, kata Hamid, Butet memiliki prinsip ksatria. Tak pernah sekalipun Butet bertindak curang di lapangan.
"Tak pernah Butet mengulur-ulur waktu. Tak pernah protes pada wasit atau hakim garis. Kualitas legenda sejati," kata Hamid.
"Yang kedua, Butet memiliki prinsip penakluk. Dia punya fighting spirit yang luar biasa. Tak mau main setengah-setengah. Ambisinya sangat keras," lanjutnya.
Hamid juga menjelaskan betapa hebatnya Butet saat tampil di lapangan. Dia datang bukan untuk memulai tapi untuk mengakhiri. "Hebatnya Butet adalah selalu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan," tuturnya.