Kekayaan Maria Sharapova Menyusut Usai Terjerat Kasus Doping
- instagram.com/mariasharapova/
VIVA – Petenis asal Rusia, Maria Sharapova, merupakan atlet wanita dengan bayaram tertinggi selama 11 tahun berturut-turut sebelum kariernya meredup akibat tersandung kasus doping. Dara cantik asal Rusia mampu menghasilkan pendapatan sebanyak 300 juta dolar AS (Rp4,2 triliun sebelum diganjar hukuman larangan bertanding.
Pendapatan tersebut datang dari berbagai hadiah turnamen serta sponsor. Tidak hanya itu, Sharapova juga sering memperoleh bonjs dari gelar yang ia dapatkan kegika memenangkan turnamen di level WTA maupun grand slam.
"Ketika Anda masih muda dan meraih kesuksesan, kemudia Anda mengelolanya dengan baik maka segalanya akan datang secara otomatis," kata Sharapova kepada CNBC.
Ditambahkan Sharapova, semua kekayaan yang ia peroleh dari lapangan tenis sangggup dikelolanya dengan baik. Sebagian ditabung, sebagian lain digunakan untuk menjalankan perusahaan permen dan cokelat, Sugarpova. Namun, keuntungan 300 juta dolar AS itu murni dari dunia tenis.
"Penting untuk bersikap realistis tentang apa yang akan terjadi besok. Anda mungkin kehilangan seseorang kru dalam manajemen Anda, atau bisa juga Anda butuh biaya untuk penanganan cedera," jelasnya.
Petenis berusia 31 tahun itu mengaku pendapatannya menurun tajam setelah absen lebih dari satu tahun akibat tersandung kasus doping pada awal 2016. Akan tetapi, Sharapova enggan merinci berapa persen pendapatannya menyusut.