Nostalgia All England, Liem Swie King Teruskan Era Emas Rudy Hartono
VIVA – Ajang bulutangkis bergengsi All England Open Super 1000 akan segera berlangsung di Birmingham Arena, Inggris pada 6-10 Maret 2019. Meraih gelar juara pada turnamen tertua di dunia ini tentunya jadi idaman setiap pebulutangkis di dunia.
Kisah tak terlupakan dari pentas All England itu juga yang masih dikenang seorang Liem Swie King. Ya, legenda tunggal putra Indonesia era akhir 1970an itu kembali memutar memori selama berjaya di kancah bulutangkis dunia.
Liem Swie King adalah pengoleksi 3 gelar dan 4 kali runner up All England. Pria berjuluk "King Smash" tersebut masih mengingat betul jejak perjuangannya merengkuh sukses di Negeri Ratu Elizabeth.
"Wah banyak ya kenangannya, saat itu memang sangat diidam-idamkan main All England karena Olimpiade belum ada bulutangkis. Pertama kali saya ikut itu tahun 1974 sampai babak perempat final, tahun berikutnya juga sampai perempat final," ungkap Liem Swie King kepada VIVA, Selasa 5 Maret 2019.
"Saya 7 kali masuk final, yang paling berkesan yakni saat pertama kali juara tahun 1978 mengalahkan Rudy Hartono. Momen itu mewujudkan cita-cita saya dari kecil dan menang dari Rudy Hartono itu jadi sesuatu yang berarti banget, meskipun kita sering latihan bareng," ujar King.
Pria asli Kudus, Jawa Tengah ini juga menuturkan bahwa saat itu All England tidaklah bergelimang iming-iming uang besar seperti sekarang ini.
"Dulu itu ada prize money-nya, tapi jumlah kecil sekali, sudah mulai ada. Dan pada era saya waktu itu mulai masuknya China dalam persaingan yang sebelumnya didominasi Denmark, Indonesia dan Prakash Padukone dari India," jelas Liem Swie King.
Liem Swie King dikenal sebagai generasi penerus ketangguhan tunggal putra Indonesia era Rudy Hartono yang sempat berjaya dengan koleksi 8 gelar juara All England. (luz)