Kisah Legenda Bulutangkis Dunia 8 Kali Juara All England Tanpa Pelatih
- BWF
VIVA – Nama besar seorang Rudy Hartono Kurniawan masih melekat erat sebagai salah satu maestro bulutangkis dunia.
Melalui rekor apiknya, hingga kini menjadikan dia sebagai tunggal putra tersukses di All England Open sepanjang masa.
Koleksi 8 gelar turnamen bulutangkis tertua di dunia itu pun membuat Indonesia dipandang sebagai salah satu penguasa podium All England.
Sejumlah kenangan pun terungkap saat sang legenda mencoba mengawali kiprahnya merajut torehan fenomenal tersebut. Keterbatasan, kesulitan dan perjuangan yang dilakoninya pun bisa dijadikan inspirasi oleh para pemain generasi yang tengah berkiprah saat ini.
"Selama saya sukses merebut 8 gelar All England, paling berkesan itu yang pertama dan ketujuh. Kalau yang pertama itu jelas, karena belum pernah juara dan perjuangan bisa main di All England itu sulit. Dan kalau yang ketujuh itu karena bisa menyamakan rekor tunggal putra (7 gelar) sebelumnya dari pemain Denmark, Erland Kops," ujar Rudy Hartono kepada VIVA, Selasa 5 Maret 2019.
Menurut Rudy, di final 8 All England, dia sangat tegang. Karena lawan tandingnya kali ini pernah dua kali dikalahkan di final.
"Nah, saat final ke delapan lawan Svend Pri (Denmark) saya akui waktu itu saya tegang. Semangat dia mau mengalahkan saya itu sangat besar, karena dia belum pernah sekalipun juara. Saya sudah dua kali mengalahkannya di final sebelumnya, dia pasti berharap 'kapan lagi gua bisa kalahin dia'," kata pria kelahiran Surabaya tersebut.
Kemauan keras dan kegigihannya mematahkan segala keterbatasan yang jadi tantangan berat melewati masa-masa emasnya merengkuh pencapaian mentereng sebagai pebulutangkis kelas dunia.
"Masa awal saya berangkat All England itu tanpa pelatih, karena memang tidak ada pelatih sampai tiga tahun pertama saya ke All England, tapi bisa juara. Makanya kemandirian seorang pemain itu harus tinggi, karena saat di lapangan semua yang putuskan si pemain itu sendiri," ucap Rudy.
Rudy Hartono berhasil menjuarai gelar tunggal putra All England 7 kali berturut-turut dari 1968-1974. Sempat gagal di final 1975 dari Svend Pri (Denmark), Rudy menggenapkan pencapaiannya dengan gelar juara ke-8 tahun 1976 kala mengalahkan juniornya, Liem Swie King di partai puncak.
Baca: Track Record Buruk, Jonatan Christie Cs Bakal Sulit Juarai All England