Hijrah ke Thailand, Pelatih Indonesia Ungkap Polemik Federasi Korsel

Pelatih tim bulutangkis Thailand asal Indonesia, Agus Dwi Santoso
Sumber :
  • VIVA/Donny Adhiyasa

VIVA – Nama pelatih Agus Dwi Santoso belakangan ini memang kerap jadi perbincangan di kalangan insan bulutangkis Asia. Sosok asal Indonesia yang mampu mengangkat prestasi Son Wan-ho dan Sung Ji-hyun ini pun jadi salah satu pelatih yang diperebutkan sejumlah negara.

Keistimewaan Kang Kyung-Jin, Pelatih Asing Pertama Bulutangkis China

Coach Agus juga turut andil membawa tim nasional bulutangkis Korea Selatan sukses meraih gelar Piala Sudirman 2017. Dan belum lama ini, ia rupanya sudah tak lagi melatih skuat sektor tunggal Negeri Ginseng dan memilih hijrah menukangi tim bulutangkis Thailand.

Ditemui saat gelaran Indonesia Masters pekan lalu, eks pelatih PB Djarum Kudus ini menuturkan alasannya tak lagi tergabung di skuat Korea Selatan.

Lolos 32 Besar, Nitchaon Jindapol Tatap Derby Thailand

"Jadi kemarin di Korea ada masalah, 7 pelatih sepakat tanda tangan resign. Intinya kita solider sama head coach kita. Head coach Korea itu sekarang masih fight sama Presiden Asosiasi Bulutangkisnya (KBA - Badminton Korea Association) di pengadilan, terkait kenapa di Asian Games mereka gagal," ungkap Agus kepada para wartawan.

"Padahal menurut dia, itu instruksi dari Presiden KBA untuk pakai pemain muda dan setelah gagal dia merasa disalahkan. Dan kita sebagai pelatih solider untuk resign, tapi sebenarnya saya kemarin tidak kepikiran untuk keluar karena disana enjoy," tambahnya.

Metode Latihan Ini Jadi Kunci Majunya Prestasi Bulutangkis Thailand

Seperti diketahui, berkat tangan dingin mantan pelatih legenda tunggal putra Hendrawan ini, performa Son Wan-ho dan Sung Ji-hyun mampu menembus jajaran elite pemain kelas dunia.

"Atlet bisa nerima, Son Wan-ho sama Sung Ji-hyun itu minta saya sampai Olympic, barang-barang saya masih di Korea dengan asumsi mereka mau ngomong dengan asosiasi. Tapi sepuluh hari sebelum pengumuman nama-nama pelatih itu, Sung Ji Hyun bilang bahwa hal ituinggak bisa terwujud, termasuk juga semua yang sudah tanda tangan resign," jelas Agus.

Agus pun tak menampik, bahwa bergabungnya ia bersama skuat bulutangkis Thailand karena ada sosok lain yang meyakinkan dirinya untuk mantap elatih armada Negeri Gajah Putih.

"Setelah resign itu memang ada 3 negara yang minta; India, Hong Kong sama Thailand. Tapi yang first respons itu Thailand, karena ada Rexy (Mainaky, Kepala Pelatih Tim Bulutangkis Thailand) juga di sana," ujarnya.

"Jadi dalam lima hari Presiden BAT (Federasi Bulutangkis Thailand) minta ketemu kita, terus runding gitu, segalanya oke cuma yang belum deal itu masalah salary," kata Agus.

"Mereka minta angkanya sama dengan Korea, saya minta lebih. Akhirnya seminggu kemudian mereka kasih kabar sudah ketemu angkanya. Tapi semua tahu kenapa Thailand cepat, Rexy bantu saya. Saya datang lebih awal, tanggal 19 datang, tanggal 20 Desember 2018 mulai latihan. Kontrak saya sampai Olympic, tapi per tahun akan dievaluasi," tegasnya.

Tunggal putra Taiwan, Chou Tien Chen

Final Taiwan Open: Chou Tien Chen Berjaya, Korsel Gagal Sapu Bersih

Skuat Negeri Ginseng hanya sukses meraih satu gelar.

img_title
VIVA.co.id
8 September 2019