Jelang Pensiun, Liliyana: Lebih Tegang dari Olimpiade
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Liliyana Natsir akan menghadapi masa pensiun yang sudah di depan mata. Peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad ini akan menjalani pertandingan terakhir di Daihatsu Indonesia Masters 2019, Januari mendatang.
Jelang gantung raket, Liliyana mengaku perasaannya campur aduk. Di satu sisi ia merasa senang. Di sisi lain, dia merasa sedih karena akan meninggalkan dunia bulutangkis yang sudah membesarkan namanya.
"Deg-degan, rasanya lebih tegang dari olimpiade. Perasaannya ada senang ada sedih," kata Liliyana di Britama Arena dikutip dari Badmintonindonesia.org, Jumat 21 Desember 2018.
"Senang, karena tugas saya sudah selesai. Sedih, karena harus meninggalkan suasana yang belasan tahun saya lewati. Tapi hidup harus berjalan, kan kita tidak bisa bermain bulutangkis terus sampai usia 40-50 tahun," lanjutnya.
Pada Kamis kemarin, 20 Desember 2018, Liliyana menyelesaikan tugas dengan baik di ajang Kejurnas PBSI 2018 dengan menyumbang angka kemenangan kelima untuk PB Djarum dalam laga penyisihan grup B melawan PB SGS PLN Bandung.
Liliyana yang berpasangan dengan Praveen Jordan, mengalahkan Desta Akastaningrum/Muhamad Hadiyat M dengan skor 21-16, 23-21.
"Ini kesempatan terakhir untuk saya membela klub, kalau dipercaya untuk turun, saya mau memberi hasil maksimal. Di PB Djarum sudah banyak pemain muda yang sudah lebih konsisten, tinggal mengatur strategi saja," ujar Liliyana.
"Di pertandingan tadi, saya masih melakukan penyesuaian, mau coba touch pukulannya, arah angin dan sebagainya," tambahnya.
Di babak semifinal, PB Djarum yang merupakan juara grup B, akan berhadapan dengan PB Mutiara Cardinal Bandung. Pertandingan akan berlangsung besok, Jumat 21 Desember 2018, mulai pukul 13.00 WIB.