Melempem di Kandang, Dominasi China di Bulutangkis Kian Pudar
- BWF
VIVA – Gelaran turnamen bulutangkis Fuzhao China Terbuka 2018 Super 750 telah memastikan deretan peraih titel juara pada partai puncak, Minggu 11 November 2018. Pertarungan babak final pun berlangsung seru dengan mencuatkan para juara baru tahun ini.
Lima sektor yang dipertandingkan memunculkan pemegang baru gelar turnamen yang sebelumnya bertitel China Masters tersebut.
Namun yang tentunya menarik perhatian dari hasil akhir kejuaraan ini adalah tolok ukur bahwa dominasi skuat Negeri Tirai Bambu kian pudar di depan publiknya sendiri.
Jika melihat perolehan gelar sejak 2015 lalu, maka prestasi penggawa tuan rumah menunjukkan tren penurunan setiap tahunnya.
Pada 2015, China begitu digdaya dengan merebut semua gelar dari lima sektor. Torehan ini juga melanjutkan capaian sempurna yang mereka ukir setahun sebelumnya yakni pada edisi 2014.
Tapi tren merosot mulai tampak di gelaran 2016 hingga 2018. Saat edisi 2016, China kehilangan satu gelar dan hanya meraup 4 titel saja.
Sedangkan di 2017, raihan podium tertinggi armada tuan rumah kembali berkurang yakni menjadi 3 gelar. Begitu pun dengan hasil akhir pada edisi 2018 ini, skuat Negeri Tirai Bambu cuma mampu merebut 2 gelar yakni lewat sektor tunggal putri dan ganda campuran.
Ini tentu jadi sinyal bahwa penggawa bulutangkis China bukan lagi raksasa tangguh, bahkan ketika mereka tampil di depan pendukungnya sendiri.
Selain itu, makin berkembangnya progres kualitas pemain negara-negara pesaing juga menjadi faktor pemicu lunturnya dominasi China di panggung bulutangkis dunia.