Performa Menanjak, Anthony Ginting Disebut Makin Mirip Taufik Hidayat
- VIVA / Donny Adhiyasa
VIVA – Nama besar seorang Chen Long di pentas bulutangkis dunia kini mulai tergoyahkan dari jajaran elite bergengsi sejagat.
Hal ini mencuat usai sang pemilik emas tunggal putra Olimpiade Rio 2016 harus menelan kekalahan untuk keempat kalinya sepanjang tahun ini dari tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Pada Jumat, 21 September 2018, Chen Long harus mengubur dalam-dalam asa melaju ke semifinal China Terbuka 2018 setelah takluk rubber game, 21-18, 20-22 dan 16-21 dari Anthony yang tampil all out. Lebih sakitnya, kekalahan ini didapat di hadapan para pendukungnya.
"Memang saya sudah kalah empat kali tahun ini dari Anthony. Dia bermain dengan style yang simple sebetulnya, mirip permainan Taufik Hidayat. Dia mengontrol permainan net dan memaksa lawan untuk mengangkat bola, kemudian dismashnya," ungkap Chen Long usai laga dalam rilis resmi PBSI.
"Saya tidak bisa tampil bagus di game kedua, sudah unggul jauh 8-2, bisa terkejar oleh Ginting. Waktu itu dia bisa bermain stabil walaupun ketinggalan jauh tapi dia sabar, sangat jarang membuat kesalahan," kata pebulutangkis 29 tahun.
Chen Long mengakui bahwa selain ditunjang dengan teknik permainan yang baik, Anthony dinilainya memiliki mental kuat sepanjang pertandingan.
"Ginting masih muda dan dia punya banyak energi untuk tipe bermainnya yang seperti itu. Tahun ini dia bisa menanjak karena mental bertandingnya stabil, saya rasa ini yang bisa membuatnya ada di level yang lebih tinggi," ujarnya.
Dengan mengalahkan Chen, Anthony berhak melaju ke babak semifinal dan akan berhadapan dengan Chou Tien Chen dari Taiwan. Dia merupakan finalis Asian Games 2018 sebelum akhirnya dikalahkan Jonatan Christie yang sukses merebut medali emas tunggal putra perorangan.