Permintaan Maaf Petenis Jepang Kalahkan Serena di Laga Kontroversial
- Reuters/Caitlin Osch
VIVA – Kekalahan Serena Williams di final US Open, Minggu, 9 September 2018 atau Senin dini hari WIB, penuh dengan kontroversi. Dalam duel itu, Serena menerima dua penalti karena dianggap telah melakukan pelanggaran.
Dapat dua penalti, Serena mengamuk di atas lapangan. Amukan Serena tumpah dan dilepaskannya ke wasit asal Portugal, Carlos Ramos.
Setelah membanting raket, Serena mendekati Ramos dan memakinya. Kepemimpinan Ramos membuat Serena kecewa.
Ramos pun dianggap telah memberikan perlakuan berbeda antara petenis wanita dan pria.
Diuntungkan, Naomi Osaka yang jadi lawan Serena di final US Open pun jadi sasaran tembak penonton. Sorakan bernada negatif dialamatkan penonton kepadanya.
Meski tampil di bawah tekanan, Osaka nyatanya tetap mampu mengunci kemenangan dua game, 6-2 6-4, dan menggondol gelar juara US Open untuk kali pertama. Osaka pun mencetak sejarah dengan menjadi petenis Jepang pertama yang juara Grand Slam.
"Saya tahu semuanya mendukung dia. Dan, saya minta maaf laga berakhir dengan hasil seperti ini. Selalu jadi mimpi bagi saya, menghadapi Serena di final US Open," ujar Osaka dilansir Reuters.
Osaka mengaku tak percaya bisa mengalahkan Serena, yang merupakan idolanya di tenis. Usai laga, Osaka mengaku tak merasa senang sama sekali. Hanya lelah luar biasa yang benar-benar dirasakannya.
"Masih belum bisa percaya ini terjadi. Saya rasa, sekarang cuma rasa lelah yang ada. Usai ganti pakaian, saya pasti akan bahagia, lebih dari sebelumnya," kata Osaka dikutip Guardian.