PBSI Ungkap Problem Besar Ahsan/Hendra Usai All England
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan terus dipantau perkembangan performanya usai kembali dipasangkan pada ajang India Open 2018 pada Februari lalu. Namun, penurunan kualitas permainan pun diakui oleh Kepala Pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi.
Kemampuan dari duet juara dunia 2013 dan 2015 ini disadari oleh coach Herry semakin lamban seiring pertambahan usia keduanya. Akibatnya pergerakan keduanya pun sudah tak selincah dulu, mengingat Ahsan sudah berusia 30 tahun sedangkan Hendra telah 33 tahun.
Baca juga: 'Tradisi Buruk' Hantui Kevin/Marcus Usai Juara All England
Pada kiprahnya di pentas All England 2018, Ahsan/Hendra harus tersungkur di babak kedua dari duo Taiwan, Liao Min Chun/Su Ching Heng, 21-13, 18-21 dan 14-21.
“Ahsan/Hendra sudah tidak muda lagi, khususnya Hendra, beda-beda tipis umurnya dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), jadi kecepatannya berkurang,” ungkap Herry IP dalam rilis resmi PBSI.
Praktis situasi ini pun menjadi coach Herry untuk putar otak guna mendongkrak performa Ahsan/Hendra lebih optimal jelang Piala Thomas 2018 di Thailand pada Mei mendatang. “Hal inilah yang harus diperhatikan. Saya mau mencari solusi, bagaimana sih pola main yang cocok untuk Hendra/Ahsan,” tambah Herry IP.
Ahsan/Hendra sempat berpisah selama satu tahun usai terpuruk di Olimpiade Rio 2016. Keduanya pun kembali dipasangkan pada 2018 demi memperkuat skuat ganda putra pada Piala Thomas 2018.