Sedihnya Greysia/Apriyani Terdepak dari All England 2018

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Sumber :
  • Badmintonindonesia.org

VIVA – Ganda putri terbaik Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, harus menerima kenyataan pahit. Di luar dugaan, duet unggulan keenam ini langsung tersingkir pada babak pertama All England Open 2018.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Dalam laga di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris, Rabu 14 Maret 2018, juara India Open 2018 tersebut kalah dua gim langsung 11-21 dan 19-21 dari wakil Bulgaria, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva. Pertahanan rapat yang biasanya menjadi andalan mereka, dengan mudah dijebol duo Stoeva yang merupakan kakak-adik itu.

“Sedih pasti, kecewa pasti, kami coba netralisir dulu pikiran itu. Kami tengah mengejar ke atas, kami sekarang ada di tengah-tengah dan semua orang ingin mengalahkan kami. Pelatih kami bilang, semakin di atas, harusnya semakin tidak nyaman karena semua ingin mengalahkan kami,” ungkap Greysia, dikutip dari Badminton Indonesia.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

“Ini yang kami ingin kalahkan, diri kami sendiri. Kami dengar komentar lawan, mereka nggak nyangka bisa menang mudah, mereka kira akan ramai. Ini sama seperti waktu kami mengejar, kami ingin enjoy saja main. Dulu kami juga begini,” jelasnya.

Greysia juga mengakui bahwa pertahanan lawan sangat kokoh. Selain itu, shuttlecock yang berat membuat duo Stoeva tersebut tampil maksimal.

Tragis, Juara All England Hancur di Semifinal German Open 2022

“Mereka kuat, apalagi dengan bola kayak gini mereka senang banget, kekuatan mereka keluar semua. Tetapi kami juga latihan kayak gini, sama kok, jadi ini bukan alasan secara teknik, memang dari pikiran dan mental saja, kami tidak siap di situ,” ujar Greysia.

“Saya dan Apri harus kerjasama lebih baik, sampai saat ini saya dan Apri masih kurang kerjasama dalam hal ini, bagaimana mengatasi tekanan dan di saat tidak nyaman di level atas. Saya cuma bilang ke Apri kalau waktu saya tidak banyak lagi, kamu mau sekarang atau tidak sama sekali,” lanjutnya.

Apriyani pun mengakui dirinya belum menemukan solusi untuk mengatasi tekanan di lapangan. Padahal, dalam posisi sebagai pemain unggulan, dia harusnya siap menghadapi tekanan tersebut.

“Dari persiapan, kalah di pikiran. Memang beda rasanya kalau posisi seperti ini. Saya belum bisa keluar dari tekanan, beda waktu awal-awal. Dari segi itu sih,” tegas Apriyani.

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022