2 Fokus Tim Tenis Indonesia Jelang Asian Games 2018
- VIVA / Donny Adhiyasa
VIVA – PB Pelti (Persatuan Lawn Tennis Indonesia) langsung melakukan evaluasi menyusul kekalahan tim tenis putra Indonesia di putaran pertama Grup II Piala Davis zona Asia Oceania.
David Santoso Cs kalah 1-4 dari Filipina, Minggu, 4 Februari 2018. Kekalahan ini membuat skuat Merah Putih harus melakoni laga play-off melawan Srilanka untuk bisa bertahan di Grup II.Â
"Untuk tim putra, hasil ini jadi semacam barometer seperti apa kekuatan kita dan aspek mana yang harus terus ditingkatkan untuk Asian Games 2018," ujar Humas PB Pelti, Wynne Prakusya kepada VIVA, Senin, 5 Februari 2018.Â
"Sementara tim putri, baru akan melakoni laga Piala Fed pada 6 hingga 8 Februari 2018 di Bahrain," lanjutnya.
PP Pelti pun mulai bergegas menyusun program dalam menggenjot penampilan para pemain, yang juga dipersiapkan untuk tampil di Asian Games 2018.
Ke depannya, PP Pelti berencana mendorong para pemain untuk rutin mengikuti berbagai turnamen. Ini guna mengasah mental berkompetisi para pemain.Â
"Kami juga menjadwalkan untuk menggelar beberapa ajang dengan nilai prize money $15.000 di dalam negeri," ungkap Ketua Umum PB Pelti, Rildo Anwar.
Tak cuma itu, salah satu petenis putra potensial Indonesia yang sukses berkarier profesional yakni Christopher Rungkat juga terus dalam pantauan PBÂ Pelti.
Christopher baru saja menjuarai sektor ganda putra turnamen bertitel Dallas ATP Challenger 2018 di Amerika Serikat akhir pekan lalu bersama rekan mainnya, Jeevan Nedunchezhiyan asal India.