MotoGP Indonesia 2024 Bakal Dihadiri Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Gibran

Jumat, 5 Juli 2024 - 00:52 WIB

Oleh :

Riki Ilham Rafles,

Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin dalam acara Istana Berbatik.

Sumber :

YouTube Sekretariat Presiden

Mataram – MotoGP Indonesia 2024 yang dilangsungkan pada 27-29 September 2024 bakal dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’aruf Amin, Prabowo Subianto hingga Gibran Rakabuming Raka. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama MGPA Nusantara Jaya, Priandhi Satria, Kamis, 4 Juli 2024.

"Ini merupakan kali pertamanya event MotoGP dihadiri langsung oleh dua presiden, sehingga harus dipersiapkan dengan matang segi keamanan, penyambutan dan sebagainya," ujar Priandhi saat bertemu Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Mayjen TNI (Purn) Hassanudin.

Ini menjadi momen langka bertemunya presiden dan presiden terpilih serta wakilnya masing-masing. Itu mengingat 20 Oktober 2024, estafet kepemimpinan di Indonesia akan berganti dengan dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih.

MotoGP Indonesia 2024 merupakan gelaran MotoGP ketiga di Sirkuit Mandalika, Lombok setelah digelar perdana pada Maret 2022.

Priandhi mengatakan dukungan Pemprov NTB sangat diperlukan baik dari segi keamanan, kebersihan, tranportasi dan lain sebagainya.

Direktur Utama MGPA Priandhi Satria

Photo :

VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

"Adapun dukungan yang dibutuhkan antara lain, kebersihan kawasan, publikasi kegiatan, shuttle bus penonton, manajemen rekayasa lalu lintas, pengembangan dan promosi UMKM, opening ceremony dan pengendalian harga tiket hotel," ujarnya.

Pj Gubernur NTB, Hassanudin akan siap ikut menyukseskan gelaran tersebut. Dia berharap MotoGP 2024 di Sirkuit Mandalika melibatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di NTB.

"Kita mendukung penuh dan berkolaborasi bersama untuk menyukseskan ini semua," kata Hassanudin.

Dia juga meminta gelaran MotoGP 2024 nanti juga menampilkan kearifan lokal untuk memperkenalkan khazanah kebudayan NTB di mancanegara.

"Semua aspek harus dipersiapkan dan tidak mengubah kearifan lokal yang ada. Menjadi keberkahan bagi NTB, sayang jika tidak memanfaatkan. Sebagai tuan rumah kita harus siap," ujarnya.