Pengembangan Teknis Jadi Fokus Bagnaia di Tes Pramusim MotoGP di Qatar

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia
Sumber :
  • instagram.com/ducaticorse

Qatar – Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia memanfaatkan dua hari uji coba pramusim MotoGP 2024 di Qatar dengan fokus kepada pengembangan teknis. Uji coba motor Desmosedici GP 2024 di Sirkuit Lusail akan benar-benar dimaksimalkan.

Kata Jorge Martin Usai Jajal Motor Aprilia, Lebih Enak dari Ducati?

“Di sini, di Qatar, tujuan kami adalah untuk menegaskan kembali impresi dan data yang kami kumpulkan di Malaysia, dan kemudian mulai bekerja (mengembangkan) lagi menjelang balapan akhir pekan,” kata Bagnaia.

Bagnaia yang mengoleksi dua gelar juara dunia mengatakan, uji coba pramusim di Malaysia beberapa waktu lalu sudah menunjukkan motor barunya cukup solid. Akan tetapi, dia merasa belum sampai pada performa maksimal.

Fabio Quartararo Bongkar Rahasia Motornya Lebih Cepat dari Marc Marquez

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia

Photo :
  • instagram.com/ducaticorse

“Di Sepang, kami berhasil melakukan pekerjaan dengan baik, tapi kami masih belum mencapai kondisi yang 100 persen. Namun, menurut saya, kami sudah sangat dekat, dan perkembangannya sudah mencapai angka 80 persen,” tutur pembalap Italia itu.

Perlu Mental Baja, Marc Marquez Akui di Pabrikan Ducati Tekanan Lebih Besar

Pembalap yang akrab disapa Pecco itu meyakini Ducati bisa terus mempertahankan konsistensi jelang digulirkannya MotoGP 2024.

“Kami memiliki dua hari yang sangat intens di depan kami, dan saya yakin sesi uji coba ini akan memberikan hasil yang positif,” kata Bagnaia.

Enea Bastianini yang menjadi rekan setim Bagnaia mengatakan, dua sesi latihan bebas di Lusail bakal jadi kesempatan untuk melanjutkan pengembangan Desmosedici GP 2024, dengan pengaturan yang lebih tepat lagi.

Pembalap tim Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia

Photo :
  • Dok: Ducati Indonesia

“Tes di Malaysia berjalan dengan baik dan sangat penting. Sekarang, kami akan menjalani dua hari uji coba lagi di Qatar, yang juga tidak kalah penting. Programnya kurang lebih akan sama seperti di Malaysia, tapi kami akan beradaptasi lagi karena kondisi trek di sini berbeda, untuk mengumpulkan data baru,” jelas Bastianini. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya