Butuh Dana Rp1 Triliun Lebih untuk Sukses di MotoGP

Pembalap Red Bull KTM, Brad Binder.
Sumber :
  • Instagram/@bradbinder

VIVA Sport – Persaingan dalam memperebutkan podium MotoGP sangat ketat. Petinggi KTM bahkan menyebut harus memiliki modal besar agar bisa menancapkan taring di ajang adu kebut motor paling bergengsi di dunia tersebut.

Menyesal Pilih Marquez Usai Martin Juara Dunia MotoGP? Ini Kata Ducati

KTM sudah enam tahun mentas di ajang MotoGP. Pada musim 2022, mereka menempatkan dua pembalapnya di 10 besar klasemen akhir.

Brad Binder berada di posisi keenam klasemen pembalap MotoGP 2022. Sementara Miguel Oliveira berada di peringkat ke-10.

Bikin Sedih, Marc Marquez Berikan Ini Sebelum Cabut dari Gresini Racing

Pembalap Red Bull KTM, Brad Binder.

Photo :
  • www.motogp.com

Untuk bersaing dengan tim seperti Ducati atau Yamaha, menurut KTM tidaklah murah. Mereka sudah merasakan hal tersebut, dan jauh berbeda dengan Moto2 dan Moto3 yang pernah mereka kuasai.

Jorge Martin Jalani Lap Terakhir sambil Menangis, Tak Percaya Juara Dunia

Direktur KTM, Hubert Trunkenpolz mengatakan, masuk ke MotoGP pada 2017 memang ditujukan untuk mengangkat nama pabrikan. Mereka menyadari hal tersebut, karena selama ada di Moto3 dan Moto2, dampaknya tak signifikan.

Salah satu yang membuat KTM ingin hadir di MotoGP dan berprestasi adalah mendapatkan pasar penjualan di kawasan Asia. Selama di Moto3 dan Moto2, mereka tak mendapatkan itu.

Pembalap MotoGP KTM, Miguel Oliviera

Photo :
  • Twitter/Crash

"Ketika kami memutuskan memasuki MotoGP pada 2017, kami menyadari bahwa kesuksesan yang dapat kami capai di Moto3 dan Moto2 benar-benar tidak menarik bagi siapa pun dan tidak menciptakan spin-off yang kami harapkan, terutama di pasar Asia," kata Trunkenpolz, dikutip dari Speedweek.

Chief Executive Officer (CEO) KTM, Stefan Pierer mengatakan, untuk bisa sukses di MotoGP, dana besar harus disiapkan. Dia memperkirakan jumlahnya mencapai 70 juta euro (Rp1,2 triliun).

"Jelas Anda membutuhkan anggaran yang besar untuk proyek seperti ini. Kita berbicara tentang uang Rp1,2 triliun bruto, cuma untuk MotoGP.

"Kalau mau coba naik podium, angkanya begitu. Moto2 sebenarnya adalah kelas termurah, juga karena mesin produksi, dan Moto3 jauh dari kelas premier," imbuhnya.

MotoGP yang memiliki daya tarik besar itu, diakui Trunkepolz sebagai medium untuk promosi pabrikan juga. Dan dia meyakini, investasi besar akan terbayar di kemudian hari.

"Hanya di MotoGP Anda dapat mengukur pengembalian nyata. Kesadaran jenama terbayar sangat besar, dan sebagai hasilnya KTM dianggap jauh lebih kuat. Rencana kami memulihkan biaya MotoGP melalui penjualan tambahan benar-benar berhasil," ujar Trunkenpolz.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya