Setelah 3 Tahun, Kasus Pemukulan Pembalap Moto3 Akhirnya Terkuak
- Instagram.com/tomboothamos6
VIVA Sport – Pembalap Moto3 menjadi korban pemukulan, yang dilakukan oleh mekanik. Kasus pemukulan tersebut, akhirnya menjadi perhatian Dorna Sports sebagai promotor balapan.
Sebelumnya pembalap MotoGP, yakni Aleix Espargaro juga mendesak pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas, tentang kasus pemukulan yang dilakukan mekanik terhadap pembalap.
Pembalap Moto3, Tom Booth-Amos yang kala itu membela tim CIP Green Power, menjadi korban pemukulan mekaniknya. Video insiden Tom Booth-Amos dihajar mekanik tim CIP Green Power, viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Dalam video itu terlihat Tom Booth-Amos dua kali ditendang dan dipukul mekanik tim di paddock tim CIP Green Power usai gagal finis di Moto3 Thailand 2019.
Insiden itu tidak terungkap selama tiga tahun, karena Tom Booth-Amos mengaku disuruh tutup mulut. Tom Booth-Amos mengatakan, terpaksa menutup mulut demi menjaga impian tetap membalap.
Namun sekarang, karena video insiden tersebut viral sehingga kembali menjadi sorotan, Tom Booth-Amos kini balapan di World Supersport (WSSP). Sementara mekanik yang diduga Maurizio Cambarau, menjadi kepala mekanik di timnya Max Biaggi yakni Max Racing Team.
Pihak MotoGP lewat pernyataan resmi FIM, bersama IRTA dan Dorna Sports, mengutuk keras insiden tersebut. Pihak MotoGP memastikan pria yang menendang Tom Booth-Amos akan segera dipecat tim tempatnya bekerja di Moto3 2022.
"Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima di dalam dan luar olahraga kami," tulis pernyataan MotoGP.
"Kami telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi di masa depan," lanjutnya.
"Lebih lanjut, diketahui bahwa oknum tersebut masih bekerja di paddock dan sekarang bekerja untuk tim berbeda, yang mana tidak mengetahui insiden ini," terangnya.
"Tim memutuskan untuk menghentikan pekerjaan anggota staf ini, yang tidak akan kembali bekerja untuk mereka setelah Grand Prix Malaysia," sambungnya.
"FIM bersama IRTA dan Dorna Sports, menganggap ini adalah keputusan yang tepat dan mendukung sepenuhnya tindakan yang diambil tim dalam memutus kontrak orang ini," imbuhnya.
"Perilaku kasar tidak boleh dan tidak akan ditoleransi. Semua pihak akan lanjut bekerja untuk membuat Paddock MotoGP menjadi tempat kerja paling aman," tutup pernyataan MotoGP.