Sosok Nyck de Vries, Pembalap Formula E Belanda Keturunan Malang
- instagram @nyckdevries
VIVA – Euforia gelaran Formula E 2022 di Jakarta semakin terasa. Mengambil lokasi di Jakarta International e-Prix Circuit, Ancol ini akan dilaksanakan pada 4 Juni 2022. Sejumlah pembalap Formula E sudah berdatangan dan menggelar acara Meet and Greet di Monumen Nasional (Monas) pada 2 Juni lalu.
Ada cerita menarik ketika Meet and Greet berlangsung. Pembalap asal Belanda, Nyck de Vries mengungkapkan bahwa dirinya memiliki darah Indonesia. Garis keturunan Indonesia rupanya berasal dari sang kakek yang pernah tinggal di Malang. Namun demi menghindari perang pada saat itu, keluarganya pun hijrah ke Belanda.
Maka dari itu Nyck merasa Indonesia seperti rumah keduanya. Ia pun antusias dan berterima kasih dengan animo masyarakat Indonesia terhadap Formula E. Pembalap Mercedes-Benz EQ Team ini juga membeberkan akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak mengecewakan warga Indonesia saat balapan nanti. Selain itu Nyck berharap menghabiskan waktu lebih lama di Indonesia.Â
Profil Nyck de Vries
Nyck mengawali kariernya di dunia balap sebagai pembalap gokart ketika usianya masih sembilan tahun. Bahkan pria kelahiran 6 Februari 1995 ini sudah mengikuti kompetisi balap tingkat junior antara lain OK-Junior WSK World Series dan German Junior Kart Championship. Dua tahun berturut-turut tepatnya pada 2010 dan 2011, ia menyabet juara gelaran Karting World Championship.
Sukses bersama gokart, Nyck pun mencoba berkompetisi di ajang balap yang lebih serius. Pada tahun 2012, ia ikut serta dalam gelaran Eurocup Formula Renault 2.0. Hebatnya, balap debut Nyck di Alcañiz berhasil meraih podium di posisi kedua. Ia menyelesaikan musim di urutan kelima, mengalahkan semua rekan satu timnya.
Dengan prestasi yang ia peroleh di Formula Renault 2.0, Nyck lalu naik kelas ke ajang Formula Renault 3.5 pada tahun 2015. Ia berada di tempat ketiga klasemen penghujung musim dengan 160 poin.
Lagi-lagi berhasil menorehkan pencapaian, Nyck terus naik kasta. Pada tahun 2016 ia berstatus sebagai pembalap GP3 series atau FIA F3 bersama tim ART Grand Prix. Pada balapan kedua di Monza Nyck meraih kemenangan pertamanya. Di akhir musim ia menduduki posisi keenam lalu naik kelas ke FIA Formula 2 (F2) di musim selanjutnya.
Saat di Formula 2, Nyck sempat kembali dengan timnya ketika di F3 yakni ART Grand Prix pada tahun 2019. Berkali-kali ia mendapatkan podium ketika balapan di Baku, Barcelona, Monaco, dan Prancis. Kemenangan ini yang mengantarkan Nyck menjadi juara satu Formula 2.Â
Menjadi juara pertama Formula 2, otomatis Nyck merangkak ke gelaran balap roda paling tinggi yakni Formula 1. Namun ia justru berpindah haluan menjadi pembalap Formula E, kejuaraan balap mobil bertenaga listrik.
Musim 2019/2020 merupakan debut Nyck di Formula E. Ia finis di posisi ke-11 dengan torehan 60 poin. Setahun berkompetisi di Formula E membuat Nyck sudah menyesuaikan diri. Tak tanggung-tanggung, pada musim 2020/2021 ia langsung membawa pulang gelar juara.Â