Sirkuit Mandalika Mesti Berbenah karena Ada Potensi Bahaya
- AP Photo/Achmad Ibrahim
VIVA – Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins mengingatkan pengelola Sirkuit Mandalika untuk berbenah lagi. MotoGP Indonesia memang sudah usai pada 20 Maret 2022, tapi ada pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan.
Rins mengutarakan betapa sulitnya memacu kendaraan dengan maksimal di Sirkuit Mandalika. Terutama ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Dalam sesi latihan bebas, kualifikasi, dan warm-up lap, dia merasakan betul kesulitan itu. Bahkan yang mengejutkan, ada pecahan aspal mengenai tubuhnya.
Rins menceritakan bagaimana situasi tersebut membuatnya kesulitan. Di mana pecahan aspal terbang dari ban pembalap yang ada di depannya.
"Saya tidak tahu apakah kami bisa balapan di lintasan kering. Karena kondisi trek sangat sulit," kata Rins, dikutip dari Crash.
Ketika balapan berlangsung, cuaca berubah. Hujan deras sempat turun dan itu membuat aspal menjadi basah. Tapi, kondisi aspal terkelupas itu tak berubah.
"Bahkan saat basah, kami merasakan aspal mengenai tubuh dari pembalap di depan. Jadi bayangkan dalam kondisi kering. Untungnya tidak ada yang terluka," imbuhnya.
Rins menambahkan fakta di mana saat dia membuka jaket balapan. Banyak kerikil batu berwarna hitam yang menempel pada badannya.
"Ketika saya melepas jaket setelah balapan, dada saya penuh dengan batu kerikil berwarna hitam," tutur pembalap asal Spanyol tersebut.
Menurut Rins, persoalan ini memunculkan potensi bahaya. Dia berharap, ucapan pengelola Sirkuit Mandalika yang akan melakukan pembenahan benar-benar dilakukan maksimal.
Karena tahun depan dia dan para pembalap lainnya akan kembali ke Sirkuit Mandalika. MotoGP Indonesia 2023 tidak boleh lagi menyimpan potensi bahaya.
"Mereka perlu memperbaikinya, karena itu agak berbahaya. Mari kita lihat. Mereka mengatakan bahwa akan memperbaikinya lagi tahun depan," ujar Rins.
Masalah aspal yang terkelupas ini juga menjadi salah satu faktor pemangkasan lap dari 27 menjadi 20. Karena pada tikungan akhir Sirkuit Mandalika muncul lubang yang membahayakan.