Trek Bermasalah, Rins Suruh Seluruh Motor Jalanan Balapan di Mandalika
- Dok: Suzuki-Racing
VIVA – Tes pramusim MotoGP yang digelar akhir pekan kemarin menyisakan pekerjaan rumah bagi sirkuit Mandalika. Sejumlah pembalap mengeluhkan kondisi sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut.
Diketahui tes hari pertama pada Jumat lalu 11 Februari 2022, diwarnai dengan berkibarnya bendera merah tanda kegiatan di lintasan harus dihentikan. Panitia melakukan pembersihan trek yang dirasa sangat kotor.
Meski sudah dibersihkan, namun tetap saja masalah belum terselesaikan secara maksimal. Para pembalap merasa masalah di lintasan.
Mulai dari daya cengkram yang kurang, racing line yang sangat tipis, hingga kerikil yang terpental hingga membahayakan mereka.
Diyakini penyebab dari masalah-masalah itu di antaranya karena kondisi trek yang masih jarang dipakai. Grip di lintasan belum sempurna akibat sangat sedikitnya karet yang menempel di aspal.
Sambil berceloteh, pembalap Alex Rins memberikan solusi buat sirkuit Mandalika agar problem yang dikeluhkan pembalap dapat teratasi di perhelatan utama MotoGP Indonesia pada Maret mendatang.
"Mungkin satu pekan sebelum datang ke sini mereka bisa mengizinkan semua motor yang ada di jalanan untuk membalap di sini agar lebih banyak grip di trek, atau mungkin lakukan balap mobil, dengan mobil-mobil sewaan, entah bagaimana," celoteh Rins.
"Kita lihat saja, saya yakin mereka akan melakukan sesuatu, tapi mungkin untuk saat ini waktunya tidak cukup," kata dia.
Sementara media asing The Race menulis, menurut sumber yang mereka temui di paddock, dengan masalah pada lintasan seperti yang dikeluhakan oleh para pembalap, kini muncul pertimbangan untuk melapis ulang. Tapi kandala utamanya, balapan MotoGP Indonesia sendiri sudah dijadwalkan bergulir dalam lima pekan ke depan.
Sedangkan untuk penyebab masalah itu sendiri, diduga dari tipe kerikil yang dipakai dalam proses konstruksi dimana campuran asli yang dipilih oleh konsultan luar tidak digunakan dan digantikan dengan kerikil lokal.
Dengan bitumen dalam aspal yang tidak mengikat secara sempurna, sehingga membuat kekuatan motor yang mencapai 220 kilometer per jam, menyedot kerikil dan membuatnya terpental ke belakang.