Miris, Merah Putih Juga Tak Boleh Berkibar di Superbike dan MotoGP
- Instagram/@honda_team_asia
VIVA – Indonesia akan menjadi tuan rumah dua ajang balap dunia yakni World Superbike (WSBK) dan MotoGP Mandalika.Â
Superbike dijadwalkan berlangsung pada November 2021 di Sirkuit Mandalika yang baru dibangun. Tahun depannya, tepatnya Maret 2021, Mandalika juga akan menjadi panggung balap motor paling bergengsi yakni Moto GP.
Namun mirisnya, bendera Merah Putih tak boleh berkibar di negara sendiri. Hal itu lantaran vonis Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
WADA menyatakan, sanksi ini juga berlaku di ajang lain, seperti halnya F1, Superbike, dan ajang motorsport lain yang diikuti pebalap atau tim asal Indonesia.Â
Artinya, andai ada pebalap atau tim Indonesia naik podium, bendera merah putih resmi dilarang berkibar. Hanya lagu kebangsaan saja yang boleh diputar.
"Terkait dengan bendera, konsekuensinya akan terbatas pada pengibaran bendera resmi oleh penyelenggara acara di tempat/arena/stadion di mana kejuaraan regional, kontinental atau dunia sedang berlangsung – apakah pengibaran itu selama durasi pertandingan, acara atau untuk bagian tertentu dari acara seperti medali, upacara pembukaan atau penutupan atau elemen protokol lainnya," bunyi pernyataan WADA dilansir Crash.net.
“Konsekuensi ini akan segera berlaku untuk setiap atlet/pembalap dan/atau tim Thailand/Indonesia yang berpartisipasi dalam salah satu kejuaraan yang disebutkan di atas yang berlangsung." sambung pernyataan itu.
Di balapan Superbike Mandalika nanti, ada pembalap Indonesia yang bakal tampil yakni Galang Hendra Pratama dari pabrikan Ten Kate Racing Yamaha. Jika pada balapan nanti, ia naik podium, dipastikan bendera Indonesia tidak bisa berkibar.
Bulutangkis Lebih Dulu
Sebelumnya, momen bendera Merah Putih tak boleh berkibar lebih dulu dialami tim bulutangkis Indonesia di Thomas Cup. Ketika menjadi juara ajang dua tahunan itu, bendera Indonesia digantikan logo PBSI saat lagu kebangsaan Indonesia Raya diputar.
Situasi ini pun menyulut kekecewaan dari masyarakat dan mereka menumpahkannya di media sosial. Sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sedang berusaha menyelesaikan sanksi yang dijatuhkan WADA. Kemenpora kini membuat tim khusus yang diketuai Raja Sapta Oktohari yang notabene Ketua Umum NOC Indonesia.