Ritual Gaib Jelang MotoGP Mandalika

Sirkuit Mandalika
Sumber :
  • instagram.com/themandalikagp/

VIVA – Sebelum Superbike, Sirkuit Mandalika terlebih dahulu menggelar Asia Talent Cup (ATC). Para pembalap muda akan memacu tunggangan mereka di Mandalika.

Mentalnya Down! Jorge Martin Gak Percaya Diri jadi Juara Dunia Besok

Usai ATC, akan digelar Superbike beberapa pekan kemudian. Kemudian, pada 22 Maret 2022 ajang balapan dunia MotoGP akan digelar.

Budayawan Sasak, Lalu Putria meminta para pemangku kebijakan maupun Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar ritual keselamatan atau yang dikenal dengan istilah Sasak, Ngede Rahayu Hayuning Zakat.

Terakhir Bersama Ducati, Bastianini Jagokan Jorge Martin daripada Pecco Bagnaia

"Ngede Rahayu Hayuning Zakat itu ritual untuk meminta keselamatan untuk jagat raya beserta isinya," kata Lalu Putria, Selasa 18 Oktober 2021.

Budayawan Sasak, Lalu Putria

Photo :
  • VIVA/Satria Zulfikar
Skenario Juara Dunia MotoGP 2024 Akhir Pekan Ini: Jorge Martin Vs Francesco Bagnaia

Ritual Gaib Perlu Dilakukan Agar Terhindar dari Musibah

Lalu Putria meminta agar pemerintah pusat maupun ITDC menerima saran dari para pemangku adat Sasak, untuk menghindari musibah. "Saya sarankan untuk ITDC dan pemerintah pusat sebelum perismian sirkuit," ujarnya.

Ritual tersebut berupa doa kepada Allah SWT agar sepanjang event di Sirkuit Mandalika dihindari dari bahaya dan kekuatan negatif lainnya.

Selain itu, ritual tersebut juga memohon izin kepada mahluk halus yang mendiami kawasan Mandalika agar internasional event terselenggara dengan baik.

"Kita harus mohon izin pada Allah SWT dan pada jin iblis. Karena ada yang tidak terlihat di bumi ini. Ini saran sebagai orang tua, semoga penyelenggara bisa bersinergi," katanya.

Lalu Putria juga pernah memberikan saran melalui diskusi dengan pemangku kepentingan di Mandalika. Dia berharap gawe besar tersebut dapat digelar.

"Sudah berikan saran melalui diskusi. Mudahan tidak terlupakan gawe besar ini. Kita ritual secara budaya adat Sasak," ucapnya.

Dia merasa khawatir jika ritual adat tidak diselenggarakan, maka mendatangkan bahaya maupun angkara murka dari setiap mahluk gaib.

"Kita khawatir karena sekali lagi kita harus betabe nurge (permisi). Bukan saja pada yang terlihat, tetapi yang tidak terlihat. Karena kita percaya ada yang tidak terlihat," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya