Kiprah Pembalap Moto2 Jadi Rujukan Pelatih Baru Bayern Munich

Pembalap Liqui Moly Intact GP, Marcel Schroetter.
Sumber :
  • Instagram/@intactgp

VIVA – Pelatih baru Bayern Munich, Julian Nagelsmann, memuji para pembalap motor karena selalu menanamkan mental ketika memutuskan untuk berkompetisi di lintasan. Hal itu akan dijadikan rujukan Nagelsman jelang musim perdananya membesut klub yang sangat mendominasi di Bundesliga.

Timnas Indonesia Dapat Kabar Baik, Bek Arsenal dan Bayern Tidak Akan Perkuat Jepang karena...

Bayern Munich diketahui baru saja meraih gelar Bundesliga yang kesembilan secara berturut-turut pada musim lalu. Namun, mulai musim depan, Die Bayern akan ditangani oleh Nagelsmann, yang merupakan muka dan berusia muda.

Memang, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Nagelsmann lantaran pendahulunya Hansi Flick telah meninggalkan sejumlah rekor yang sensional. Mengambil estafet kepemimpinan dari seorang pelatih yang sukses tentunya membawa tekanan berat dan Nagelsmann telah mengungkapkan apa yang diperlukan agar tidak gagal.

Timnya Kena Bantai, Pelatih Bayern Munich Akui Barcelona Sebagai Raksasa Eropa

Pasalnya, selama menukangi 1899 Hoffenheim dan RB Leipzig, Nagelsmann belum pernah sekalipun memberikan trofi bagi tim. Dia pun langsung mengucapkan sumber insipirasi yang mengejutkan ketika dihadapkan dengan tekanan melatih klub raksasa. 

Photo :
  • dierotenbullen.com

Pelatih berusia 33 tahun itu menjelaskan, bahwa pembalap motor adalah olahragawan yang mewujudkan pola pikir yang diperlukan oleh pelatih sepakbola, di mana mereka membutuhkan keberanian tekad dan mental yang kuat untuk tetap tenang dalam situasi kecepatan tinggi yang bisa saja menyebabkan satu kesalahan hingga berujung bencana.

Kebetulan, Nagelsmann adalah seorang pengendara motor yang rajin dan berteman dekat dengan salah pembalap Moto2 yang membela tim Liqui Moly Intact GP, Marcel Schroetter, yang merupakan salah satu pembalap berpengalaman di kelas menengah. 

Nagelsmann mengatakan, bahwa dirinya juga menerapkan prinsip yang sama seperti pembalap kepada para pemain muda Bayern Munich. Memang, pembalap dituntut membawa sponsor ke tim, tidak seperti pemain muda sepakbola yang didanai beasiswa

Makanya, Nagelsman merujuk pembalap seperti Schroetter sebagai contoh yang sangat agar para pemain muda bisa fokus.

"(Para pembalap motor) tetap harus melakukannya tanpa kompensasi uang. Jalan menuju puncak sangat panjang. Keinginan tanpa syarat untuk bergabung dengan lingkaran elite kurang dimiliki oleh banyak pesepakbola muda saat ini, karena beberapa di antaranya menyerah terlalu ini," kata Nagelsman, seperti dikutip Visordown, Selasa 22 Juni 2021.

Nagelsmann kemudian berbicara mengenai hubungannya dengan Schroetter. Dia berkelakar, bisa saja mengikuti jejak Schrotter, tapi karena tidak punya surat izin berkendara, Nagelsmann akhirnya memutuskan untuk tidak bergelur di dunia balap motor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya