Status Juara Bertahan Bikin Joan Mir Rasakan Tekanan
- Instagram/@suzukimotogp
VIVA – Berstatus sebagai juara dunia MotoGP 2020 memberikan efek besar bagi pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir. Sebab, Mir mulai mendapat tekanan harus tampil sempurna di setiap balapan.
Apalagi, dalam dua seri awal MotoGP 2021 di Sirkuit Losail, Mir belum sekalipun mencicipi podium. Pada MotoGP Qatar 2021, Mir hanya finis di urutan keempat, sedangkan di MotoGP Doha 2021, dia finis di posisi ketujuh.
Mir mengatakan, situasi yang paling sulit dia hadapi ketika menyandang status juara bertahan adalah media. Menurutnya, secara tidak langsung bakal ada tuntutan untuk bisa selalu naik podium.
"Saya mulai merasakan tekanan dari media, tapi saya melihat yang lainnya sebagai keuntungan," kata Mir, seperti dikutip Motosport-Total, Selasa 13 April 2021.
"Memang benar, begitu Anda memenangkan gelar, hasil apa pun yang bukan kemenangan atau podium bukan merupakan hasil yang baik. Saya pun sadar akan hal itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Mir menjelaskan, bahwa dirinya telah mengubah targetnya yang tidak seperti musim lalu. Pasalnya, pada musim lalu, Mir hanya menargetkan posisi lima besar di klasemen akhir pembalap.
"Tahun lalu, tujuan saya adalah finis di besar. Tapi sekarang, tujuannya adalah untuk naik podium di setiap balapan dan berjuan untuk kemenangan," ucapnya.
"Itulah hal yang harus mewakili seseorang juara dunia. Anda pun ingin mewujudkannya di setiap balapan," tuturnya.
Kendati memulai dengan langkah yang kurang baik, tapi perebutan juara dunia musim ini masih terbuka lebar. Terlebih, seri di MotoGP musim ini masih menyisakan 16 balapan lagi.