Pembukaan Asian Taekwondo Open Championship 2024, Menpora: Tiket Menuju Olimpiade LA

Pembukaan KSAD Asian Taekwondo Open Championship 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, beserta jajaran pelaksana resmi membuka Asian Taekwondo Open Championship 2024 di Sport Center Indoor di Stadium Tangerang, Kelapa Dua, Selasa, 15 Oktober 2024.

Dalam pembukaan tersebut, Menteri Dito berharap, nantinya ada kontribusi medali khususnya emas di cabang olahraga seni bela diri tersebut dari kontingen Indonesia.

"Turnamen ini diikuti 21 negara, dan tentunya untuk di Indonesia, cabang olahraga taekwondo berkembang pesat. Kita tahu beberapa kali, cabang olahraga taekwondo menerima medali, sehingga dengan turnamen ini, atlet terbaik kita bisa kembali menyumbangkan medali," katanya.

Terlebih, penyelenggaraan Asian Taekwondo Open Championship 2024 ini masuk dalam kategori G2, sehingga atlet yang meraih medali bisa juga mendapatkan tiket menuju Olimpiade LA 2028.

"Tentunya ini persiapan juga bagi para atlet kita untuk menyumbang medali sebagai tiket olimpiade LA tahun 2028 mendatang," ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Letjen TNI Richard TH Tampubolon. Di mana, turnamen taekwondo yang masuk dalam kategori G2, memiliki pengaruh pada peringkat atlet di dunia. Sehingga, dengan turnamen itu, atlet Indonesia memiliki target menuju Olimpiade LA 2028.

"Ini G2 pasti akan perbaiki peringkat atlet yang bisa ikut pertandingan nanti di Olimpiade LA 2028,  sehingga ini jalannya juga. Tentu butuh supporting dan juga kerjasama yang baik bagi masa depan dan perkembangan atlet taekwondo nanti," ungkapnya.

Dalam penyelenggaraan ini, Indonesia menjadi yang pertama kalinya, ditunjuk sebagai tuan rumah turnamen tersebut. Bertempat di Tangerang, turnamen yang diikuti 21 negara dan 450 atlet dunia akan bersaing meraih medali dengan dua kelas pertandingan Kyorugi dan Poomsae.

TNI AD Gelar Asian Taekwondo Open Championship 2024, 22 Negara Ikut Terlibat