Strategi KOBI Tingkatkan Kualitas Petarung One Pride MMA
- Yudhi/VIVA
VIVA Sport – Kesuksesan Jeka Saragih di pentas Road to UFC menjadi momentum bagi Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) untuk terus meningkatkan kualitas para petarung One Pride Mixed Martial Arts.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum KOBI, Anindra Ardiansyah Bakrie. Dia ingin melihat para petarung One Pride memiliki jenjang karier yang jelas.
Tak hanya sekadar bicara, Ardi pun telah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan target tersebut. Salah satunya dengan bekerja sama dengan sejumlah promotor internasional.
Faizal Lase Jadi Juara Baru One Pride MMA, Ketum KOBI Ardi Bakrie Turut Bangga
- Ridsha Vimanda Nasution/Onepride.net
Salah satu contohnya ketika Angga bisa menghadapi Xie Bin di Fight Night 63 lalu. Meski kalah, tapi Angga bisa mendapatkan pengalaman bertarung di level yang lebih tinggi.
Dan yang paling terlihat tentu saja ketika lima juara One Pride dilirik untuk tampil di pentas Road to UFC, yakni Rama Supandhi, Jeremia Siregar, Gugun Gusman, Angga, dan Jeka Saragih.
Namun, hanya Jeka yang masih bertarung dan sukses melaju ke final Road to UFC. Capaian tersebut sekaligus membantu KOBI mewujudkan visi dan misinya untuk membanggakan Indonesia melalui pentas MMA.
"Kami dari KOBI dan One Pride harus selalu memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas petarung. Kemudian, bagaimana kami memberikan hal yang lebih kepada fighter berupa jenjang karier," kata Ardi kepada wartawan.
"Maka itu, kami akan terus bekerja sama dengan promotor-promotor dari luar negeri untuk memberikan kesempatan mereka bertarung di luar dan memberikan kebanggaan bagi Indonesia," jelas dia.
Sebagai informasi, KOBI dikabarkan siap untuk bekerja sama dengan mantan raja UFC, Khabib Nurmagomedov. Dia sudah diperkenalkan dan dihubungi oleh pemilik Eagle FC. Dari situ, dia melihat peluang untuk bekerja sama dengan One Pride.
Sebelumnya, One Pride MMA telah menunjukkan eksistensinya di pentas dunia. Mereka pernah mengirim petarung ke Kejuaraan Dunia IMMAF di Uni Emirat Arab pada 2019.
