Terkuak, Rahasia Gugun Gusman Lepas dari Kuncian dan Berbalik Juara
- VIVA/Pratama Yudha
VIVA Sport – Gugun Gusman memang berhasil mempertahankan statusnya sebagai juara One Pride Mixed Martial Arts kelas bantam. Dan terdapat cerita menarik dalam upayanya kembali menyandang gelar tersebut.
Gugun menghadapi Mario Satya Wirawan pada duel title fight di Fight Night 63, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu. Partai tersebut merupakan penyatuan dua gelar juara lantaran Gugun sebagai juara definitif, sedangkan Mario adalah juara interim.
Laga pun berjalan sengit. Bahkan, Mario hampir saja menang di ronde kedua setelah mampu melepaskan kuncian rear naked choke.
Gugun Gusman Pertahankan Gelar Juara One Pride MMA Kelas Bantam
- Ridsha Vimanda Nasution/Onepride.net
Tapi, ternyata itu menjadi momentum bagi Gugun untuk bangkit. Bukannya menyerah dengan tap out, petarung BFC Bandung itu justru mampu melepaskan kuncian dari Mario ditambah terselamatkan oleh bel.
Setelahnya, Gugun berbalik mendominasi pertarungan hingga ronde kelima. Dia pun dinyatakan menang lewat perhitungan poin mutlak.
Dikatakan Gugun, motivasi terbesar yang membuatnya bertahan saat terkena kuncian adalah keluarga. Sebab, dia tak ingin melihat keluarganya sedih jika sampai kalah dalam pertarungan ini.
Gugun Gusman (kiri) vs Mario Satya Wirawan di Timbang Badan One Pride MMA
- Instagram/@mariosatyaw
"Itu (motivasi) ada di hati saya karena tergambar keluarga saya (saat dikunci). Kalau saya berhenti atau tap out, mereka pasti yang di sana dan yang datang ke sini, termasuk istri, anak, dan ibu saya akan sedih," kata Gugun kepada wartawan.
"Jujur, tadi itu sudah gelap. Sudah terlintas wajah anak-anak saya. Itu yang membuat saya bangkit dan kembali lagi tenaga saya untuk keluar dari kuncian Mario," jelasnya.
Selain itu, Gugun juga mengatakan di samping keluarga, kemenangannya ini juga didapat setelah mampu mengajak Mario berduel di bawah. Hal itu meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga mampu membawa pulang kembali sabuk juara.
"Mario memang mengajak bermain di atas terus. Tapi, ketika saya bisa clinch, saya merasa bisa main di bawah. Makanya, dari ronde dua sampai akhir saya bermain dengan strategi itu," ungkap dia.
