Hari Kartini bagi Gabriella Lonteng: Wanita Bebas Pilih Olahraga

Duel Gabriella Lonteng kontra Efi Dian
Sumber :
  • One Pride MMA

VIVA – Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21  April diperingati sebagai hari istimewa bagi masyarakat khususnya para perempuan Indonesia.

Cedera Mengerikan, 5 Petarung UFC Ini Bernasib Tragis dan Kariernya Harus...

Namun, Hari Kartini bukan sekedar momen perayaan atau mengenang jasa RA Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita di Tanah Air.

Hari Kartini memiliki makna penting bagi wanita, termasuk para srikandi yang menggeluti olahraga Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia.

Terpopuler: Bahrain Tak Bisa Alasan Takut Lawan Timnas Indonesia, 7 Atlet One Pride Dikirim ke China

Para srikandi olahraga bela diri campuran itu membuktikan bahwa perempuan tidak harus berdiam diri di rumah dan berurusan di dapur.

Petarung One Pride MMA, Gabriella Lonteng, mampu membuktikan hal tersebut. Dia menggeluti olahraga kekerasan.

Fighter One Pride MMA ke China, Alan Darmawan Antusias Jalani Laga Internasional

Gabriella menjelaskan, makna Hari Kartini adalah kebebasan bagi wanita untuk sejajar dengan kaum pria.

Termasuk soal memilih olahraga yang digeluti, seperti olahraga bela diri MMA, boxing, kickboxing dan lainnya.

"Buat saya, Hari Kartini adalah kebebasan bagi wanita untuk sejajar dengan kaum pria termasuk soal memilih olahraga. Wanita bebas memilih olahraga yang diminati," kata Gabriella dilansir VIVA dari Onepride.net, pada Kamis 21 April 2022.

Meski begitu, Gabriella mengaku, mendapat tantangan memilih olahraga bela diri MMA Indonesia.

Kurangnya peminat dan pertandingan MMA level regional, menurut Gabriella, menjadi tantangan bagi para atlet wanita bela diri MMA Indonesia.

"Kurangnya sparring partner wanita dalam persiapan pertandingan. Kemudian, secara umum tantangannya adalah kurangnya pertandingan di daerah," ungkapnya.

Di sisi lain, petarung asal Sulawesi Utara itu menyadari kodratnya sebagai wanita yang akan menjadi seorang istri.

Oleh karena itu, Gabriella mengaku, jika nanti sudah menikah akan lebih dulu meminta izin kepada suami dalam hal keikutsertaan pertandingan bela diri MMA.

"Jika suami mengizinkan, maka saya akan tetap terus bertarung. Jika tidak diizinkan maka harus pensiun," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya