Brutal, Petarung MMA Membantai Para Master Beladiri China
- Practical Hung Kyun
VIVA – Nama Xu Xiaodong, petarung MMA asal China yang dikenal dengan julukan Mad Dog ini sempat ramai diperbincangkan pada beberapa tahun terakhir. Dia membuat geger China bahkan dunia usai membantai para praktisi beladiri tradisional China.
Tahun 2017, asal mula konflik ini terjadi. Xu membuat geger dunia maya, dimana dia mengolok-olok seni beladiri tradisional China. Di media sosial Tiongkok, Weibo, Xu beranggapan seni beladiri tradisional adalah penipuan besar.
Dan menyebut MMA adalah olahraga beladiri yang lebih berguna di pertarungan sungguhan ketimbang beladiri tradisional. Xu juga mengklaim para master beladiri China telah memanipulasi kemampuan untuk sengaja menjual tiket masuk sekolah beladiri, dilansir Bloodelbow.
Pernyataan Xu membuat gerah para praktisi beladiri tradisional China, salah satunya Wei Lei, master (suhu) Tai Chi. Wei menganggap Xu telah bertindak keterlaluan dan merendahkan Tai Chi, salah satu seni beladiri tradisional China.
Wei menantang Xu, dan pertarungan pun digelar. Dihadapan orang banyak di Chengdu, wilayah Sichuan duel ini dihelat 27 April 2017. Dan tahu apa yang terjadi?
Xu dengan mudahnya menaklukkan Wei. Hanya dengan 10 detik saja pukulan maut Xu membuat Wei kelabakan, dia tak berdaya meladeni kemampuan mengerikan Xu.
Rekaman kekalahan Wei tersebar dan mengundang master-master beladiri China lain untuk menantang Xu. Bahkan ada yang menawarkan hadiah uang tunai kepada siapapun bagi master beladiri tradisional China yang bisa mengalahkan Xu.
Satu per satu praktisi dihabisinya dan terakhir pada November 2020, Xu menghadapi Chen Yong yang menjuluki dirinya pakar Tai Chi generasi keenam.
Hasilnya sama, Chen Yong kalah dengan cepat lewat teknik kombinasi pukulan dan tendangan. Kondisi tersebut membuat seni beladiri tradisional dan pemerintah Tiongkok makin kesal.
Akun media sosial Xu kemudian ditutup oleh negara dan dituntut karena pencemaran nama baik. Hal ini didukung oleh sejumlah asosial seni beladiri China.
South China Morning Post mengabarkan bahwa kekalahan Yong karena faktor lain bukan karena kekuatan Xu. "Yong mengklaim bahwa matanya kena sinar matahari dan permukaan ring yang lunak jadi dia tidak benar-benar kalah," tulis South China.
Meski begitu, Xu ogah takut dengan ancaman dari pemerintah China dan pihak lain.