Merinding, Kisah Haru Mike Tyson Jadi Mualaf

Mike Tyson di depan Ka'bah
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Nama Mike Tyson mungkin tidak asing lagi bagi pecinta olahraga tinju. Dia adalah salah satu petinju terbaik di masanya, bahkan sepanjang masa.

Kisah Mualaf Tergerak Masuk Islam Lewat Al-Quran Usang, Diusir Keluarga Hingga Tidur Kelaparan

58 pertarungan dengan menang 50 kali (44 KO) dan hanya kalah enam kali, rasanya sudah bisa menggambarkan seberapa ganas Mike Tyson di ring tinju.

Mike Tyson dikenal sebagai petinju pada1985-2005 silam. Hingga saat ini, ia masih memegang rekor sebagai juara dunia termuda kelas berat, yang direngkuhnya dalam usia 20 tahun, 4 bulan, 22 hari pada bulan November 1986.

Masih Makan Babi, Amanda Manopo Tepis Gosip Mualaf

Si Leher Beton sukses mengawinkan titel kelas berat WBA, WBC, dan IBF. Pria kelahiran New York, 30 Juni 1966, itu diakui sebagai salah satu petinju paling buas dan punya pukulan terkuat di dunia. 

Selama berkarier sebagai petinju, cerita hidup Tyson memang penuh prestasi sekaligus sensasi. 

Eks Pelatih Timnas Indonesia, Jacksen F Tiago Resmi Jadi Mualaf

Di balik prestasinya, Tyson dikenal sebagai pria yang suka gonta-ganti wanita. Tyson juga pernah mengaku dulu bahwa dirinya sering melakukan pesta seks.

Bukan cuma seks, Mike Tyson juga akrab dengan narkoba, bahkan ia juga sering keluar masuk penjara.

Namun siapa sangka, kisah hidup yang kelam membawanya ke dalam kehidupan baru yang lebih baik. 

Tyson sempat mendekam di penjara selama tiga tahun lantaran kasus pemerkosaan yang dilakukannya terhadap aktris cantik bernama Desiree Washington. 

Saat keluar dari penjara, dia langsung mengumumkan dirinya sudah menjadi seorang mualaf. Dia juga mengganti namanya menjadi Malik Abdul Aziz yang lebih bernuansa Islami.

Namun belakangan, pria kelahiran 30 Juni 1966 itu membantah kalau dirinya memutuskan memeluk Islam saat berada di balik jeruji besi. Dia mengaku sudah menjadi mualaf sebelumnya. 

Namun terlepas dari itu, Tyson menyebut, keputusan menjadi mualaf membawa dampak besar. Dia mengaku lebih tenang dan sabar dalam menjalani kehidupannya kini. Dia merasa sisi negatifnya di masa lalu perlahan meninggalkannya.

"Saya sangat bersyukur menjadi seorang muslim. Allah tidak membutuhkan saya, saya yang membutuhkan Allah. Saya tidak pernah bisa rendah hati. Tidak ada hal seperti itu dalam hidup saya," kata Tyson dilansir dari Foxnews.

"Jika saya rendah hati saya tidak akan menggunakan kata rendah hati, saya berusaha untuk rendah hati, saya ingin rendah hati tetapi itu sulit. Ini sangat sulit. Rendah hati berarti tidak menganggap diri Anda serius. Saya mencoba melakukannya. Orang-orang berpikir saya rendah hati tetapi tidak," ujar Tyson.

Tyson kemudian menyempurnakan keislaman dengan mengunjungi Ka'bah, kiblat salat umat muslim sedunia. Di sana, Tyson mengakui air matanya mengalir deras.

"Saya tidak bisa menghentikan tangis ketika saya mengetahui saya berada di salah satu taman surga," kata Tyson dikutip dari Islamicpreacher.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya