Kecerdasan Windri Bikin Theodorus Ginting Masuk Perangkap

Aksi Windri Patilima saat taklukkan Theodorus Ginting di One Pride FN 46
Sumber :
  • Instagram/@oneprideimma

VIVA – Windri Patilima sukses merebut sabuk juara One Pride Mixed Martial Arts kelas welter. Keberhasilan itu hadir berkat kecerdasannya membaca permainan Theodorus Ginting.

Terpopuler: Bahrain Tak Bisa Alasan Takut Lawan Timnas Indonesia, 7 Atlet One Pride Dikirim ke China

Keduanya dipertemukan pada partai perebutan sabuk juara kelas welter di Fight Night 46, Sabtu 12 Juni 2021. Partai ini menjadi duel yang paling dinanti mengingat Theo dan Windri sama-sama petarung tangguh.

Sebelum mereka berduel, masing-masing memiliki rekor yang mengerikan. Windri tak terkalahkan dalam lima laga. Sedangkan Theo masih sempurna dalam enam pertarungan.

Fighter One Pride MMA ke China, Alan Darmawan Antusias Jalani Laga Internasional

Tapi, tetap saja, sebagai penantang, Windri mengaku sempat diremehkan oleh Theodorus. Dia dianggap sebelah mata oleh petarung asal Sumatera Utara itu.

Bahkan, olok-olok Theo berlanjut hingga pertarungan. Windri kerap menerima ejekan dari Theo ketika duel berjalan.

7 Atlet MMA dari One Pride Asah Mental Bertanding di China

Photo :
  • Instagram/@oneprideimma

Namun, Windri berupaya tetap fokus dan menjalankan strateginya. Dan terbukti, rencananya berhasil membuat sabuk juara beralih ke genggamannya.

Petarung asal Sulawesi Utara itu mengaku sengaja tak mengeluarkan seluruh kemampuannya di ronde pertama. Dia lebih banyak bertahan dan memberikan Theo kesempatan menyerang.

Ternyata, itu strategi yang disiapkannya untuk menghabiskan stamina Theo. Dan Theo masuk ke perangkapnya.

Barulah di ronde kedua, Windri mulai keluar menyerang. Pada akhirnya, Windri menang berkat kuncian rear naked choke di ronde ketiga.

"Ya memang itu triknya, itu game plan yang sudah kami siapkan. Kami coba ulur-ulur waktu sambil menghabiskan napasnya. Baru setelah itu, kami serang dan habisi dia," tutur Windri kepada VIVA.

Lebih lanjut, Windri mengaku tak merencanakan kemenangan dengan kuncian. Dia lebih memilih main panjang sembari adu pukul.

Tapi, dia juga tak mau menyia-nyiakan kesempatan ketika melihat Theo sudah tak berdaya dan segera mengakhiri duel.

"Sebenarnya gak mau (menang) di bawah. Maunya main panjang di atas. Tapi, karena dia mulai membawa ke bawah ya saya ladeni," kata Windri.

"Saya juga mau berterima kasih pada Theo karena berkat dia saya jadi latihan keras. Ke depannya, saya akan terus memperbaiki kemampuan saya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya