Kisah Kelam Bos UFC, Jadi Bellboy Hotel Sampai Dikeroyok Gangster
- MMA Fighting
VIVA – Presiden Ultimate Fighting Championship, Dana White, saat ini dikenal sebagai salah satu pebisnis hebat dan kaya di daratan Amerika Serikat bahkan dunia. Kekayaan White dari bisnisnya di UFC, sudah cukup membuatnya hidup enak karena nilai bersihnya mencapai US$500 juta atau setara Rp7 triliun,
Namun, White tak mendapatkan hal tersebut dalam sekejap. Di awal kariernya, White benar-benar harus berjuang dari bawah.
White tak berasal dari keluarga yang mapan. Dia sebenarnya merupakan anak dari keluarga biasa, bahkan terbilang cukup susah ekonominya.
Di masa kecil, White dibesarkan oleh ibunya, June. Saat kecil, White kerap bermasalah dengan sekolahnya.
Ketika pindah ke Las Vegas, untuk menimba ilmu di sekolah katolik, Bishop German, White tak bisa belajar dengan baik. Dia dikeluarkan karena membuat gurunya kecewa lantaran sikapnya yang keras kepala dan kerap melayangkan ancaman.
Kemudian, White pindah ke East Coast untuk mendapat pendidikan yang lebih baik lagi. Kali ini, dia kembali dikeluarkan, bahkan dari dua sekolah berbeda di tahun pertama.
Emosi White kala itu jadi masalahnya. Dia kerap bertengkar dengan teman, hingga gurunya.
Hingga, White berakhir menjadi bellboy di Boston Harbor Hotel pada usia 19 tahun. Seharian dia berdiri di lobi hotel, menunggu tamu dan mengantarkannya ke kamar hotel.
Tiba-tiba, White bertingkah gila. Dan hal tersebut membuat temannya bingung.
"Saya berdiri di lobi, dan berpikir 'apa yang sedang saya lakukan di sini?'. Kemudian, saya berjalan menuju pintu depan dan salah satu sahabat, sampai sekarang masih, penjaga pintu bertanya, 'apa yang kamu lakukan?'. Saya bilang dengan tegas mau keluar dan bangun bisnis pertarungan," ujar White dikutip The Sun.
White kemudian membangun bisnis kamp tinju. Dia mulai mengajar tinju di Boston dan membuat beberapa gangster resah dengan kegiatannya.
Mereka kemudian meminta jatah dari White. Tapi, White menolaknya. Hingga satu ketika beberapa anggota gangster itu mengeroyok White hingga hampir tewas.
"Saya dihajar, dihantam dengan lutut. Telinga saya dipukul ribuan kali. Sampai saya seperti merasa vertigo untuk beberapa jam," terang White.
Gangster yang berurusan dengan White bukan sembarangan. Pimpinannya adalah Whitey Bulger, satu dari 10 orang paling diburu FBI. Dan sosoknya pernah dijadikan dalam film berjudul Black Mass, diperankan oleh Johnny Depp.
White diminta membayar US$2.000 untuk upah keamanan ketika itu. Namun, saat itu White terus mengulur waktu hingga akhirnya berhasil kabur ke Las Vegas untuk menyelamatkan diri.
Pindah ke Vegas, White mencoba peruntungan dengan bekerja di gym Floyd Mayweather dengan menjadi desainer dari apparel tinju, Bullenbeiser. Dia juga membantu bintang Hollywood, Mark Wahlberg, untuk membentuk tubuh karena mau terlibat dalam satu proyek film.
UFC ketika itu sudah ada. Namun, mereka belum sebesar sekarang. Dan, UFC sempat kesulitan finansial kala itu.
White sudah terlibat di UFC dengan menjadi manajer Tito Ortiz serta Chuck Liddell. Kemudian, di awal 2000-an, White mendengar UFC sedang kesulitan keuangan.
Dia bercerita kepada rekannya, salah satu pemilik kasino di Vegas, Fertitta dan Frank. Ide gila dilayangkan White, karena mengajak keduanya untuk membeli UFC, seharga £1,5 juta kala itu.
Mereka setuju. Akhirnya mengucurkan uang kepada White untuk membeli UFC, lewat perusahaan yang dibentuknya, Zuffa LLC. White langsung dijadikan Presiden, dinasti pun dimulai.
Selama 16 tahun dibangun, Zuffa akhirnya dijual kepada perusahaan hiburan ternama, Endeavor. Dua Fertitta sudah tak lagi di UFC, namun White tetap mengelolanya hingga kaya raya sampai sekarang.