Deretan Petarung ONE Championship Jebolan One Pride MMA
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Tak dihindari lagi, One Pride Mixed Martial Arts telah berjasa besar dalam mengembangkan olahraga beladiri campuran di Indonesia dalam empat tahun terakhir. Banyak petarung asal Indonesia yang melejit popularitasnya sejak tampil di One Pride.
Hal tersebut juga diiringi dengan kepercayaan dunia internasional terhadap One Pride MMA. Baru-baru ini, One Pride resmi bekerja sama dengan salah satu organisasi MMA terbesar di dunia, ONE Championship.
One Pride nantinya bisa jadi ladang bagi ONE Championship untuk mencari petarung di Indonesia yang layak berlaga dalam pentas internasional. Pun, ini jadi salah satu langkah besar pula bagi One Pride yang menawarkan jenjang karier bagus bagi para petarung lokal.
Dan, beberapa petarung sudah sempat merasakan bagaimana dampak One Pride dalam mengangkat popularitas mereka, hingga akhirnya bisa bertarung di atas arena ONE Championship.
Berikut deretan atlet ONE Championship yang pernah berlaga di One Pride:
1. Rudy "The Golden Boy" Agustian
Nama Rudy Agustian patut dikedepankan. Sempat menggeser kedigdayaan Suwardi di kelas terbang, Rudy melakoni debut di ONE Championship dengan begitu luar biasa.
Tiga laga beruntun dimenangkan oleh Rudy, saat melawan Kaji Ebin, Asraful Islam, dan Khon Sichan. Namun, di dua pertarungan terakhir, The Golden Boy kalah dari Chan Rothana dan Abro Fernandes.
2. Abro "The Black Komodo" Fernandes
Berada di kelas yang sama dengan Rudy di ONE Championship, bantam, Abro Fernandes merupakan mantan juara One Pride. Pun, di One Pride, Abro juga bertarung di kelas bantam dan tak terkalahkan dalam enam laga beruntun.
Termasuk, tiga laga mempertahankan gelar melawan Apep Tatang Hernawan, Agung Yulianto, dan Rully Ramli Karame. Sayangnya supremasi Abro tak bisa berlanjut di ONE Championship. Dia tumbang di dua laga pembuka, namun pada akhirnya bangkit setelah mengalahkan Rudy Agustian dan Achmad Eko Priandono.
3. Fajar "Macho Camacho"
Fajar "Maco Camacho" merupakan suksesor dari Abro di kelas bantam. Setelah sabuk Abro berstatus vacant, Fajar sempat mengisinya.
Namun, dia hanya sebentar jadi juara di kelas bantam One Pride. Usai meraih sabuk melawan Sony Rizaldi, Fajar langsung mundur dan akhirnya berkompetisi di ONE Championship. Baru sekali dia berduel di ONE Championship, melawan Egi Rozten dan meraih kemenangan.
4. Achmad "The Electrical KO" Eko Priandono
Setelah Fajar, Achmad Eko Priandono jadi juara di kelas bantam. Lagi-lagi lawannya Sony Rizaldi. Sama dengan Fajar, Eko cuma sebentar pegang sabuk juara kelas bantam One Pride. Tercatat, cuma sekali dia mempertahankannya saat melawan Yusuf Susilo.
Usai menang atas Yusuf, Eko langsung meletakkan sabuknya dan berkompetisi di ONE Championship. Debutnya berakhir pahit karena kalah dari Abro.
5. Adi "The Zenwalk" Paryanto
Nama Adi Paryanto mulai dikenal saat berhadapan dengan Brando Mamana Simanjorang di final turnamen kelas straw One Pride pada Fight Night 10, 13 Mei 2017. Adi kala itu jadi korban dari tendangan sensasional Brando.
Dia masih melakoni satu laga lagi di One Pride, melawan Santoso. Tapi, kalah lagi. Hingga akhirnya, dia bertarung di ONE Championship.
Debutnya berakhir pahit karena kalah pula dari jebolan One Pride lainnya, Abdul Aziz Calim. Baru, pada pertarungan kedua melawan Angelo Bimoadji, Adi bisa menang.
6. Abdul Aziz "The Krauser" Calim
Abdul Aziz Calim sebenarnya sempat menyandang status wonderkid di One Pride. Penampilan terakhirnya di One Pride adalah saat melawan Dede Barabas pada 17 November 2018.
Selanjutnya dia pindah ke ONE Championship dan langsung berhadapan dengan Adrian Mattheis. Debutnya berakhir dengan kekalahan dan pada pertarungan kedua melawan Adi. Tapi, di laga selanjutnya, dia kalah dari Ryuto Sawada.
7. Paul Lumihi
Berstatus tak tersentuh di kelas bulu One Pride, karier Paul Lumihi dalam ajang ONE Championship terbilang mengenaskan. Dia kalah dalam tiga laga perdananya di ONE Championship.
Paul kalah dari petarung Indonesia lainnya, Sunoto "The Terminator". Kemudian, dia kalah dari dua petarung China, Zhikang Zhao serta Kai Wen Li. Tiga laga, seluruhnya kalah.