Profesi Unik Atlet MMA: Dari Buruh, Ahli IT hingga Pasukan Khusus
- Instagram/thenotoriousmma
VIVA – Dikenal di atas panggung oktagone, ternyata beberapa petarung UFC (Ultimate Fighting Championship) memiliki profesi beragam, dulu atau sekarang. Dari tukang ledeng, petugas pemadam kebakaran hingga polisi khusus.
Baca: Kisah Unik di Balik Julukan Aneh 7 Petarung Ganas UFC
Seperti dilansir laman The Sun, Selasa 20 Oktober 2020, berikut ini para petarung UFC yang memiliki profesi unik:
Conor McGregor
McGregor dikenal datang dari keluarga kelas pekerja di pinggiran kota Dublin, Irlandia. Sebelum menjadi superstar olahraga kelas dunia, McGregor bekerja sebagai tukang ledeng dan di sela-sela waktu senggang berlatih di gym.
Petarung asal Irlandia itu bekerja selama 12 jam sehari hanya untuk memenuhi kebutuhan. Ketika dia memutuskna berhenti jadi tukang pipa ledeng, orang tuanya tidak setuju dan dia bertengkar dengan ayahnya.
McGregor memberi tahu mereka bahwa dia akan menjadi jutawan. Dan mimpinya bukan bualan belaka. Kini, McGregor diyakini memiliki kekayaan sekitar £120 juta. Tidak buruk untuk mantan tukang ledeng.
Stipe Miocic
Juara Kelas Berat UFC yang tinggal di Ohio ini bekerja paruh waktu di Dinas Pemadam Kebakaran Valley View, sering kali bekerja dalam shift 24 jam. Dengan gaji rata-rata £12 perjam, itu sangat jauh dari gajinya sebagai petarung UFC.
Dominik Reyes
Emily Whitmire
Whitmire diketahui juga bekerja paruh waktu sebagai pelayan, melayani meja di bar di Las Vegas. "honornya terlalu bagus untuk ditinggalkan," kata Whitmire kepada MMAjunkie tahun lalu.
Demetrious Johnson
Mantan Juara Kelas Terbang ini mencatatkan rekor 27-3-1 yang luar biasa di UFC. Tetapi tiga tahun sebelum dia menjadi petarung utama UFC 174, Johnson diketahui bekerja shift 10-12 jam sebagai buruh.
Dia menyempatkan waktu senggangnya yang sedikit dengan latihan di gym. Gymnya, pada siang hari, adalah pabrik di Seattle. "Saya bukanlah orang yang benci bekerja. Saat saya bekerja dan berlatih, saya menyukainya," katanya.
Tim Kennedy
Kennedy yang saat ini berusia 41 tahun, sebelum berkarir di UFC, dia menjadi tentara di Angkatan Darat Amerika Serikat sebagai penembak jitu Baret Hijau. Dia memulai kehidupan militer pada 2004, dengan bertugas di Afghanistan dan Irak.
Paulo Thiago
Tetap saja, akhir kariernya di UFC memberi Thiago waktu untuk berkonsentrasi pada pekerjaan utamanya di BOPE, pasukan polisi khusus elit di Brasil. Dia bahkan bekerja di Piala Dunia 2014 sebagai petugas polisi.